Tiongkok menolak membantu Taiwan mendapatkan kembali status pengamat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penolakan itu datang dari langkah Beijing yang mengabaikan desakan Amerika Serikat (AS) untuk menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dapat mempermudah langkah Taiwan di WHO.

Zhao Lijian, bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, pada Senin (16/5) menegaskan bahwa hubungan internasional Tiongkok tetap akan berlandaskan pada prinsip satu-Tiongkok. Karenanya, Tiongkok menganggap Taiwan harus mengikuti aturannya. Negara yang dipimpin Xi Jinping itu melihat Taiwan sebagai sebuah provinsi yang berusaha melepaskan diri.

"Menurut resolusi yang relevan dari Majelis Umum PBB dan Majelis Kesehatan Dunia, partisipasi wilayah Taiwan dalam kegiatan WHO harus ditangani sesuai dengan prinsip satu-Tiongkok," ujar Zhao, seperti dikutip Xinhua.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah menandatangani RUU yang mengarahkan Menteri Luar Negeri Tiongkok supaya bersedia mengembangkan suatu strategi yang mampu membawa Taiwan untuk kembali mendapatkan status pengamatnya di WHO.

Namun, Tiongkok justru mendesak AS untuk menghormati prinsip satu-Tiongkok dan Tiga Komunike Bersama (Three Joint Communiqués) AS-Tiongkok dalam mengatur hubungan internasional Taiwan. Dalam Tiga Komunike Bersama antara AS dan Tiongkok sendiri tertera pernyataan bahwa AS secara resmi mengakui prinsip satu-Tiongkok dan bahwa semua penduduk Tiongkok di kedua sisi Selat Taiwan telah mempertahankan prinsip tersebut.

"Kami mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu-Tiongkok dan komunike bersama, serta hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional untuk menangani masalah terkait Taiwan dengan hati-hati dan benar," ujar Zhao.

Atas dasar itu, Zhao meminta AS untuk tidak menggunakan RUU tersebut sebagai upaya membantu Taiwan memperluas ruang internasionalnya. Tiongkok bahkan memperingatkan akan adanya kerusakan hubungan antara Tiongkok-AS serta perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan.

Pada sisi lain, Zhao menegaskan bahwa negaranya sangat mementingkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Taiwan. Dirinya juga menuturkan bahwa Tiongkok akan menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat apabila Taiwan bersedia mengikuti prinsip satu-Tiongkok.

"Kami sangat mementingkan kesejahteraan kesehatan rekan-rekan Taiwan kami. Pemerintah pusat Tiongkok telah membuat pengaturan yang tepat untuk partisipasi mereka di kawasan dalam urusan kesehatan global di bawah prasyarat mengikuti prinsip satu-Tiongkok," lanjut Zhao.

Baca Juga: