Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan negaranya tengah mewaspadai awal dari "gelombang baru" infeksi Covid-19.

"Kami berhati-hati dengan terminologi karena kami memiliki sesuatu seperti ini sebulan yang lalu - ada peningkatan, dan turun dengan sangat cepat. Kali ini sebenarnya berbeda, dan ada varian baru yaitu BA.5 yang lebih menular," kata Prof Nachman Ash kepada radio 103FM, pada Minggu (19/6) pagi.

"Saya pikir mungkin untuk mulai menyebut ini sebagai gelombang baru," katanya, seraya menambahkan bahwa sementara tingkat infeksi meningkat, angka kematian tidak mengikuti.

"Saya harap, seperti saat gelombang omicron, kita bisa melewati ini tanpa batasan khusus," tambahnya seperti dikutip Haaretz.

Ash mengulangi seruan kementerian dari awal bulan ini dan mengimbau populasi yang berisiko untuk melanjutkan memakai masker di ruang tertutup. Ini terjadi ketika infeksi baru dan jumlah pasien rawat inap telah meningkat sejak akhir Maret dan naik menjadi 1,3 pada 8 Juni.

Kementerian Kesehatan sendiri mencatat 4.931 infeksi baru dilaporkan pada hari Sabtu (18/6). Jumlah kasus serius mencapai 158, dengan 37 orang menggunakan ventilator.

Dikutip dari Haaretz, varian BA.5 menyumbang 70 persen infeksi di Israelpada pekan lalu. Smentara jenis BA2.12.1 menyebabkan setidaknya 12 persen infeksi. Sejauh yang diketahui, kedua varian ini 15-25 persen lebih menular dibandingkan varian BA.2.

Kasus harian baru mencapai lebih dari 15.000 pada akhir Maret, turun menjadi kurang dari 2.000 pada akhir Mei, sebelum mulai meningkat lagi selama beberapa minggu terakhir.

Sementara direktur Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Ben-Gurion Negev, Be'er Sheva, Prof. Nadav Davidovitch, memperingatkan bahwa "seluruh diskusi tentang gelombang dapat menjadi kontraproduktif, karena Covid ada di sini untuk tinggal dan kita tidak perlu menunggu ombak untuk mengambil tindakan pencegahan."

Berbicara kepada Haaretz, Davidovitch menuturkan untuk berbicara tentang varian daripada mengenai gelombang, lantaran setiap varian memiliki karakteristik dan pola transmisinya sendiri.

"Kita perlu ingat bahwa lebih banyak varian diharapkan, sehingga memperkuat pengawasan berkelanjutan dan meningkatkan vaksinasi sangat penting," kata Davidovitch.

Baca Juga: