Pejabat senior Gedung Putih pada Selasa (26/7) menuturkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa Korea Utara akan melaksanakan uji coba nuklir lain dalam waktu dekat.

Koordinator Komunikasi Strategis di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menekankan bahwa AS dan sekutu-sekutunya akan bereaksi tegas ketika uji coba itu dilaksanakan.

"Kami sudah sangat jelas bahwa Korea Utara bisa siap untuk melakukan uji coba nuklir," kata Kirby seperti dikutip dari TASS.

Namun, ketika ditanya mengenai waktu uji coba rudal oleh negara yang dipimpin Kim Jong Un itu, Kirby mengatakan pihaknya enggan berspekulasi.

"Saya tidak akan berspekulasi tentang waktunya di sini, atau seperti apa kelihatannya," lanjutnya.

Ia menekankan bahwa pemerintah Washington jelas akan mengawasi dengan sangat cermat untuk setiap kemungkinan uji coba nuklir dan bersiap memberikan "reaksi yang kuat dengan sekutu dan mitra."

AS dan Korea Selatan sendiri menyebut Korut tampaknya telah menyelesaikan semua persiapan untuk melakukan uji coba nuklir yang ketujuh.

Pada sisi lain, Kim Jong Un menekankan bahwa negaranya siap memulai perang nuklirnya atas konfrontasi militer AS.

Informasi itu diungkapkan oleh kantor berita resmi pemerintah KCNA pada Kamis (28/7). media pemerintah melaporkan pada Kamis (28 Juli). Hal ini disinyalir terjadi di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara telah mampu melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

KCNA menuturkan Kim membuat pernyataan tersebut saat berpidato di sebuah acara untuk menandai peringatan 69 tahun gencatan senjata Perang Korea pada Rabu (27/8).

Kim juga mengecam pemerintahan Yoon Suk-yeol Korea Selatan, dengan mengatakan setiap upaya untuk melumpuhkan Korea Utara akan mendapat tanggapan keras dan "pemusnahan".

"Saya sekali lagi menjelaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya siap untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika Serikat," kata Kim dikutip dari Channel News Asia.

Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir dilaporkan telah menguji rudal hipersonik dan rudal yang dikatakan dapat membawa senjata nuklir taktis, mempersempit waktu Seoul untuk menanggapi serangan tersebut.

Baca Juga: