Keberhasilan ­Indonesia menurunkan kasus Covid-19 tidak lepas dari kerja sama semua pihak. Namun itu tidak lantas membuat kita berpuas diri. Protokol kesehatan harus terus digalakkan dan terus me­ningkatkan testing dan tracing untuk mendeteksi dini ­kasus Covid-19.

Indonesia akhir pekan lalu kembali menambah stok vaksin virus corona (Covid-19).Terakhir telah datang lagi 358.700 dosis vaksin Astra Zeneca melalui jalur Covax Facility.Dan itu merupakan tahap pertama dari komitmen Prancis sebanyak 3 juta dosis.

Selain vaksin hasil kerja sama, Indonesia juga mendatangkan vaksin hasil pembelian.Antara lain 615.000 dosis vaksin Astra Zeneca dan 639.990 dosis vaksin Pfizer.Dengan demikian, total vaksin yang telah tiba di Indonesia sebanyak 225.536.190 dosis vaksin. Baik dalam bentuk curah maupun dalam bentuk vaksin jadi.

Gerak cepat pemerintah mendatangkan vaksin baikbeli maupun bantuan patut kita apresiasi.Karena itulah yang menjadi kunci cepatnya Indonesia menghadapi pandemi.

Bayangkan dari tadinya jumlah kasus harian di kisaran 60.000, kini turun drastis menjadi sekitar 5.000-an kasus per hari. Sampai-sampai seorang politisi negara tetangga, Malaysia, Lim Kit Siang minta penjelasan ke menteri kesehatannya, mengapa kasus Covid-19 Indonesia lebih cepat turun dibanding negaranya, padahal jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar.

Kecepatan Indonesia dalam menangani Covid-19 juga mendapat pujian dalam pertemuan Menteri Kesehatan G-20 yang di Roma, Italia, 5-6 September 2021. Menteri Kesehatan Italia sampai kaget mendengar Indonesia telah menyuntikkan 108 juta dosis vaksin Covid-19 kepada 69 juta orang Indonesia.

Itu artinya, Indonesia telah berhasil menyuntikkan vaksin lebih banyak dari semua penduduk Italia yang berjumlah 60 juta jiwa. Jika laju kecepatan vaksinasi di Indonesia tetap seperti sekarang, dalam waktu dekat, jumlah orang yang sudah divaksin di Indonesia bisa mengalahkan penduduk Jerman yang jumlahnya 83 juta jiwa.

Sampai-sampai ada yang bertanya ke Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, apakah Indonesia mempunyai pabrik vaksin sendiri?Berbagai percobaan membuat vaksin sendiri memang sudah dilakukan baik itu melalui Eijkman Institute for Molecular Biology, maupun beberapa perguruan tinggi, serta yang diinisiasi mantan Menteri Kesehatan, Dr Terawan.Tapi sampai saat ini, belum satupun vaksin yang bisa digunakan secara luas, semua masih dalam taraf uji klinis.

Keberhasilan Indonesia menurunkan kasus Covid-19 tidak lepas dari kerja sama semua pihak.Lobi-lobi yang dilakukan ke beberapa negara produsen vaksin telah membuahkan hasil. Namun itu tidak lantas membuat kita berpuas diri.

Protokol kesehatan harus terus digalakkan dan terus meningkatkan testing dan tracing untuk mendeteksi dini kasus Covid-19.Karena dengan mendeteksi lebih awal maka lonjakan Covid-19 bisa dihindari. Terlebih kini muncul varian baru, varian Mu.Jangan sampai varian baru yang katanya kebal dari vaksin ini muncul di Indonesia.

Dan bagi mereka yang belum mendapat suntikan vaksin pertamapun, harus segera mungkin mendaftarkan ke berbagai program vaksinasi yang ada.Jangan pilih-pilih vaksin karena intinya semua vaksin bisa mengurangi dampak yang lebih parah jika kita terpapat Covid-19.Kunci dari keberhasilan kita menekan kasus Covid-19 adalah dengan vaksinasi.

Baca Juga: