Vaksinasi Covid-19 di 17 provinsi secara virtual terus dipantau oleh Presiden Joko Widodo. Sampai hari ini, Bupati Boyolali, Sumenep, Gubernur Sumbar hingga Sulteng memberikan laporan perkembangan vaksinasi dan masalah yang dialami.

Jokowi, pada saat sambutannya, memberikan apresiasi percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia. Dirinya mendorong agar seluruh kabupaten/kota konsentrasi di suntikan yang kedua dan juga suntikan yang ketiga atau booster.

"Karena dosis kedua dan dosis ketiga ini saya lihat masih banyak yang masih di bawah 60%, masih rendah, dan agar didahulukan yang lansia," ujar Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (18/2).

Jokowi selanjutnya memaparkan alasannya mendorong percepatan vaksinasi dosis kedua dan booster.

"Penting sekali. Karena dari data terakhir yang saya terima, 69% yang meninggal karena Omicron adalah lansia yang pertama, yang kedua yang belum divaksin," lanjut Jokowi.

Sesuai dengan keterangan Jokowi tersebut, Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat menyampaikan kepada Jokowi vaksinasi lansia masih sekitar 77 persen. Meski, untuk remaja Boyolali sudah 97 persen.

Kemudian Jokowi merespon dengan menyebut dua kunci mengendalikan Omicron. Pertama, percepatan vaksinasi dan kedua disiplin menerapkan protokol masyarakat. Dirinya berpesan pada kepala daerah untuk mensosialisasikan hal ini pada masyarakat.

"Kecepatan vaksinasi, yang kedua prokes utamanya pakai masker. Jadi, tadi Pak Bupati menyampaikan di Boyolali dosis yang pertama sudah 93%. Dosis yang kedua sudah 85%," ujar Jokowi.

"Itu sudah dapat menyelesaikan persoalan yang banyak sekali kalau persentasenya sudah setinggi itu. Jadi saya mengucapkan terima kasih," ucap Jokowi.

Baca Juga: