KOCHI - India mengkonfirmasi kasus kematian pertama akibat cacar monyet pada Senin (1/8)., yakni seorang pria muda di negara bagian Kerala. Ia menjadi satu dari empat kasus kematian di dunia akibat wabah penyakit ini.

Minggu lalu, Spanyol melaporkan dua kematian terkait cacar monyet. Brazil melaporkan satu kasus. Kematian di India ini juga menjadi kasus kematian yang pertama di Asia. WHO pada 23 Juli lalu telah menyatakan darurat kesehatan global untuk wabah ini.

Pria India berusia 22 tahun ini meninggal pada Sabtu lalu, kata menteri pendapatan Kerala kepada wartawan. Pemerintah telah mengisolasi 21 orang yang telah melakukan kontak dengan pria ini.

"Orang ini tiba di Kerala pada 21 Juli, namun baru pergi ke rumah sakit pada 26 Juli ketika mengalami letih dan demam," kata Menteri K Rajan. Ia meminta untuk tidak panik. Karena tak ada satupun orang yang kontak dengan pria ini mengalami gejala cacar monyet.

Menteri Kesehatan Kerala, Veena George mengatakan, Minggu, bahwa keluarga pria ini memberitahu pihak otoritas sebelumnya bahwa ia dites positif di Uni Emirat Arab sebelum pulang ke India.

Kementerian Kesehatan Federal India tidak memberikan komentar atas kematian ini. Namun pemerintah India telah membentuk satuan tugas (satgas) yang terdiri dari para petugas senior untuk memantau kasus cacar monyet di negara tersebut. Media lokal melaporkan setidaknya ada lima kasus infeksi cacar monyet di India.

Akhir bulan lalu, WHO menyebutkan 78 negara telah melaporkan lebih dari 18.000 kasus cacar monyet, mayoritas ada di negara Eropa.

Virus cacar monyet menyebabkan penyakit dengan gejala yang lebih ringan dari cacar air. Terjadi terutama di daerah Afria Tengah dan Afrika Barat. Penyakit in ditularkan dari hewan ke manusia.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, luka pada kulit atau permukaan mukosa internal seperti mulut dan tenggorokan, droplet, dan objek-objek yang telah terkontaminasi.

Baca Juga: