JAKARTA -Guna menunjang percepatan penetrasi ke masyarakat, saat ini BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) DKI Jakarta menggunakan lebih dari 4.000 agen Penggerak Jaminan Sosial(Perisai). Mereka membantu sosialisasi kepada publik terkait fungsi lembaga dan manfaat menjadi pesertanya.

"Kami memiliki perpanjangan tangan sebanyak 4.000 agen Perisai di seluruh Jakarta untuk menyampaikan informasi," kata Wakil Kepala Wilayah BP Jamsostek DKI Jakarta Bidang Kepesertaan, Indra Iswanto, Jumat (7/7). Agen Perisai bertugas mengedukasi, sosialisasi, serta memberikan pemahaman tentang program BP Jamsostek kepada masyarakat umum di desa atau kelurahan.

Tujuan akhir adalah memperluas cakupan kepesertaan pekerja informal dan pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Indra menjelaskan melalui para agen yang melakukan sosialisasi langsung ke publik Jamsostek akan semakin dikenal.

"Dengan adanya sosialisasi diharapkan semakin banyak masyarakat tahu kegunaan BPJS dan ada kesadaran menjadi peserta," katanya. Indra menyebutkan juga sudah sosialisasi di Setu Babakan kepada para pekerja informal, seperti pedagang dodol Betawi, bir pletok, hingga pekerja seni.

Dia berharap dengan sosialisasi yang merangkul setiap elemen masyarakat diharapkan manfaat Jamsostek bisa dimanfaatkan dengan baik oleh peserta. Adapun beragam manfaatnya seperti Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pensiun.

Ia juga mengatakan terus memperbaiki penyampaian informasi dengan langsung mendatangi ruang lingkup RT, RW, kelurahan hingga kecamatan. Kendati demikian, sosialisasi juga menemui tantangan di lapangan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat Jamsostek.

Padahal ada banyak kemudahan yang bisa dirasakan nantinya, termasuk kesempatan bagi pekerja yang lupa atau tidak sempat membayar iuran per bulan. Nantinya terakumulasi, misalnya, pekerja bukan penerima upah menunggak iuran. Dia bisa membayar kekurangannya dulu dan tetap akan mendapatkan manfaat.

Dengan demikian, dia berharap para pekerja informal bisa menjadi peserta sehingga bisa bekerja tanpa rasa cemas dengan iuran sebesar 16.800 per bulan. Kepala Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Selatan, Fidiyah Rokhim, menambahkan akan terus mengimbau setiap perusahaan untuk memfasilitasi pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Setiap bulan kami rutin memanggil 10 perusahaan untuk memastikan pegawainya memiliki BPJS," kata Fidiyah.

Baca Juga: