Minggu (10/3) pagi, masyarakat dikejutkan oleh musibah di bidang transportasi. Kabar duka tersebut datang dari Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jatinegara-Bogor yang terguling di kawasan Stasiun Cilebut, Bogor. Bersyukur, walaulun kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, namun sebanyak 19 orang penumpang terluka.

Untuk mengetahui kabar terbaru dari kecelakaan yang sebelumnya sempat menyebabkan jalur kareta dari dan ke Bogor tertutup berikut perbincangan Koran Jakarta dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Senin (11/3).

Kabar terakhir terkait musibah tersebut?

Iya, setelah kita berhasil mengangkat tiga kereta/gerbong yang anjlok tersebut pada Minggu (10/3) dan Senin (11/3). Tim juga telah berhasil memperbaiki prasarana perkeretaapian antara lain jaringan kabel Listrik Aliran Atas (LAA), jalur rel dan tiang LAA yang rusak akibat peristiwa anjlokan KA 1722.

Lalu, sudah dapat dilalui Pak?

Kabar terakhir yang saya terima dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bahwa Senin (11/3) siang sekitar pukul 14:00 WIB perjalanan KRL dari dua arah sudah dapat melintasi lokasi di dekat pintu perlintasan Kebon Pedes-Bogor, di mana sebelumnya pascaperistiwa anjlokan jalur tersebut baru dapat dilalui satu arah mulai pukul 05.00 WIB pada Senin (11/3).

Terkait penyebabnya kecelakaan tersebut?

Informasi yang saya terima ada beberapa penyebab KRL dengan nomor 1722 jurusan Jatinegara menuju Stasiun Kota Bogor anjlok, ada yang bilang tertimpa tiang listrik aliran atas, sehingga membuat roda kereta anjlok dari relnya. Ada juga yang mengatakan karena kabel Listrik Aliran Atas yang mengantung sehingga tersambar kereta. Tapi, itu semua belum bisa kita simpulkan, karena saat ini tim dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menyelidiki kejadian tersebut.

Berapa lama penyelidikan sehingga dapat menyimpulkan hasil?

Infomasi yang saya terima tim telah melakukan pemeriksaan terhadap temuan-temuan di lokasi anjloknya KRL. Dibutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk mengetahui penyebab pasti anjloknya kereta.

Penyelidikan tersebut tidak lama ya Pak?

Penyelidikan ini tidak akan lama seperti kecelakaan pesawat. Hal ini karena barang bukti ada semua, hanya dibutuhka detail temuan-temuannya. Tim akan menyelidiki dan mengukur roda, detail rel. Jika semua sudah terkumpul akan diperiksa ke laboratorium.

Terkait korban-korban bagaimana Pak?

Total ada 19 orang korban terluka dalam kejadian ini, dan 14 orang di antaranya sudah pulang dan sebagian masih dirawat di RS Salak Bogor, RS PMI Bogor, RS Hermina Bogor, dan RS Siloam Bogor.

Untuk pembiayaan rumah sakitnya bagaimana?

Kemarin sudah diputuskan bahwa biaya perawatan penumpang akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI dan Kemenhub. Tidak hanya itu PT Jasa Rahaja juga memberikan bantuan biaya perawatan sebesar 20 juta rupiah bagi para korbannya. mza

Baca Juga: