JAKARTA - Setelah tidak beroperasi selama hampir 40 tahun, jalur kereta api Cibatu-Garut di Jawa Barat resmi beroperasi kembali. Reaktivasi lintasan sepanjang 19,063 km ini didorong dengan kebutuhan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Garut.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan Kabupaten Garut memiliki potensi wisata yang sudah sangat terkenal bahkan sejak era kolonial. Bahkan, saat itu Kabupaten Garut dikenal dengan julukan Swiss van Java akibat panorama deretan gunungnya yang sangat fenomenal. Oleh sebab itu, reaktivasi jalur Cibatu-Garut ini kental dengan kenangan kejayaan Garut sebagai destinasi wisata pada masa lampau.

"Saya paham betul bahwa jalur ini menyimpan banyak kenangan bagi masyarakat Garut. Selain memiliki kawasan pariwisata yang potensial, Kabupaten Garut juga memiliki hasil industri unggulan berupa industri kerajinan kulit yang mampu menjadi daya tarik wisatawan," kata Budi dalam keterangan tertulisnya Kamis (24/3).

Ia menambahkan bahwa Kabupaten Garut memiliki potensi wisata yang sudah sangat terkenal bahkan sejak era kolonial. Bahkan, saat itu Kabupaten Garut dikenal dengan julukan Swiss van Java akibat panorama deretan gunungnya yang sangat fenomenal. Oleh sebab itu, reaktivasi jalur Cibatu-Garut ini kental dengan kenangan kejayaan Garut sebagai destinasi wisata pada masa lampau.

Budi juga menjelaskan selain untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata di Garut, reaktivasi jalur Cibatu-Garut ini dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan mobilitas masyarakat yang bergerak menuju dan dari Kabupaten Garut.

"Berdasarkan data yang terdapat pada Laporan Akhir Studi Kelayakan dan Basic Engineering Design Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa Barat (2020), diketahui bahwa pergerakan penumpang yang berasal dan menuju Kabupaten Garut didominasi oleh sepeda motor," katanya.

Budi juga mengatakab untuk mendukung operasional kereta api pada jalur ini, DJKA sudah menyiapkan skema pembayaran subsidi PSO. Subsidi PSO ini diberikan untuk menstimulasi pertumbuhan penumpang dengan memberikan insentif berupa harga tiket yang terjangkau.

"Sebagai gambaran, harga tiket Kereta Api (KA) Cikuray dengan relasi Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Garut mampu ditekan hingga Rp 45.000 dengan menggunakan dana PSO. Sementara, KA Lokal yang melayani lintas Cibatu-Garut akan mengenakan tarif Rp 6.000 setelah disubsidi oleh DJKA melalui PSO," tutupnya.

Baca Juga: