JAKARTA - Terkait kondisi yang banyak tidak menentu karena perubahan iklim, harus dibarengi makin banyak wilayah yang mandiri atau tungguh terhadap bencana. Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengajukan dua kelurahan sebagai daerah percontohan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) 2024.

"Dua kelurahan tersebut adalah Karet Tengsin dan Paseban," ujar Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, Rabu (29/11). Kelurahan Karet Tengsin masuk Kecamatan Tanah Abang. Sedangkan kelurahan Paseban masuk Kecamatan Senen.

Dhany mengatakanTim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jakarta Pusat sudah mengadakan kegiatan penguatan bersamakaderkelurahan. Penguatan inisebagai langkah persiapan menghadapi penilaian dan evaluasi GKSTTB Tahun 2024.

Kelurahan Karet Tengsin mewakilipenanganan stunting. Sedangkan Kelurahan Paseban mewakili pembangunan lingkungan sehat.

Saat pertemuan Selasa (28/11), kata Dhany, fokus ke Kelurahan Paseban. Sedangkan untuk Kelurahan Karet Tengsin sudah dilakukan sebelumnya.

"Saya melihat, Kelurahan Paseban merupakan salah satu wilayah yang kondusif karena memang masyarakatnya guyub dan bersatu. Selain itu, kepedulian terhadap lingkungan juga bagus," ucap Dhany.

Adapun salah satu sasaran yang ingin dicapai GKSTTB 2024 adalah perubahan wilayah tersebut seperti di RW 03 yang dilintasi Kali Sentiong, kini sudah tertata bagus. Menurut Dhany, dulu wilayah tersebut tidak tertata, kini sudah rapi.

Menurut Dhany, lingkungan yang rapi juga akan mempengaruhi perilaku seseorang. Tinggal di daerah rapi, warga juga pikir-pikir bila akan membuang sampah sembarangan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Jakarta Pusat, Ucu Jamilah mengungkapkan,penilaian kedua kelurahan tersebut sudah berjalan tiga tahun ke belakang, sejak 2021 lalu. Penilaian mulai dari pengamatan data hingga nanti puncaknya pada tahun 2024 akan ada evaluasi dari PKK Tingkat Nasional.

"Masyarakat harus terus disadarkan akan pentingnya lingkungan yang sehat. Jadi, jika ingin menciptakan lingkungan yang sehat, harus berangkat dari kesadaran warga sendiri bahwa mereka memang memerlukannya," ujarnya.

"Saya berharap dengan kegiatan GKSTTB ini ada perubahan yang nyata terwujud di lingkungan masyarakat," ujar Ucu. Selain itu, gotong royong juga sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Warga perlu kolaborasi serta saling dukung di antara PKK, warga, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait.

Baca Juga: