JAKARTA - Verifikasi lapangan evaluasi Kota Layak Anak (KLA) 2023 mulai dilakukan Pemkot Jakarta Pusat. Verifikasi dilakukan secarahybrid.Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, mengatakan, jumlah anak mencapai 325.646. Dari jumlah tersebut, Kemayoran menjadi kecamatan dengan anak terbanyak, 76.949.

Sementara itu, Gambir menjadi wilayah dengan angka penduduk usia anak paling sedikit, 25.642. "Khusus untuk intervensi KLA di Jakarta Pusat kita alokasikan dana dari APBD sebesar 1,2 triliun. Jumlah tersebut untuk kelembagaan, klaster 1 hingga V dan di luar anggaran penataan kawasan," ujarnya, Selasa (6/6).

Dhany menuturkan, salah satu upaya untuk meraih KLA dengan membentuk Gugus Tugas di tingkat kota yang terbagi di delapan kecamatan dan 44 kelurahan. Sejauh ini dia telah melaksanakan kewajiban dalam pemenuhan hak?hak anak yang tercantum dalam lima klaster. Misalnya, program Informasi layak anak, Rabu Petang, hingga perpustakaan keliling dan wajib belajar 12 tahun.

"Kita selalu bersinergi dengan seluruh OPD, lembaga masyarakat, perusahaan media dan tata ruang. Dalam hal ini Forum Anak juga ikut berperan dalam seluruh kegiatan," terang Dhany. Ia berharap, anak-anak bisa terus diajakberperan aktif menyampaikan harapan serta aturan yang terfokus pada pemenuhan hak anak.

Dengan begitu,predikat Kategori Madya yang disandang Jakarta Pusat bisa naik menjadi Kategori Utama. "Kami akan terus membuat ruang-ruang bermain ramah anak di 50 RPTRA. Pemkot juga akan terus memberi akses khusus atau prioritas kepada anak dalam mendapatkan pelayanan publik," ungkapnya.

Tim Independen Evaluasi KLA 2023, Faisal Cakrabuana, mengapresiasi program wajib belajar 12 tahun yang diterapkan Pemkot Jakarta Pusat. "Hal ini terbukti dapat mengurangi jumlah anak putus sekolah," tandasnya.

Baca Juga: