JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI, Jakarta Propertindo (Jakpro), mencatatkan pendapatan sebanyak 429 miliar rupiah pada 2019.

Direktur Keuangan Jakpro, Yuliantina Wangsawi, mengatakan pendapatan itu disumbang dari beroperasinya dua investasi yang ditanamkan BUMD tersebut yakni LRT Fase 1 dan Water Treatment Plant Kanal Banjir Barat (WTP KBB I).

"Tahun 2019, kami mengalami kenaikan cukup signifikan karena beroperasi komersialnya LRT fase 1 dan WTP KBB I pada Desember 2019," kata Yuli di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (13/7).

Efek dari kedua investasi tersebut, kata Yuli, akan dirasakan satu tahun penuh pada tahun 2020 mendatang di mana Jakpro memiliki target pendapatan sebesar 911 miliar rupiah.

Pendapatan yang dicetak tersebut melebihi capaian pendapatan tahun 2018 lalu senilai 375 miliar rupiah. Meski memiliki kenaikan pendapatan, Jakpro ternyata juga mencatatkan kerugian sebesar 76 miliar rupiah.

Yuli mengatakan angka tersebut akibat beban usaha sebesar 374 miliar rupiah yang meningkat signifikan dibandingkan tahun 2018 sebesar 268 miliar rupiah atau sebesar 33 persen yang jika dirinci akibat kenaikan beban pegawai, beban penyusutan, beban profesional dan beban lainnya.

Untuk beban pegawai, kata Yuli, pada tahun 2019 ini sejumlah 212 miliar rupiah karena jumlah karyawannya meningkat dari 89 orang pada 2015 menjadi 758 orang di 2019.

n pin/P-5

Baca Juga: