Halte Transja­kar­ta Koridor 9 Slipi Petamburan di Ke­lu­ra­han Gelora, Ja­karta Pusat, ditutup sementara untuk penyemprotan ­di­sinfektan setelah ada orang yang me­ninggal di lokasi tersebut.

JAKARTA - Pertambahan kasus Corona Virusdisease (Covid-19) di Jakartakembali mencapaiangka tertinggi sejak mulai merebak pada awal Maret 2020.

Berdasarkan data yang diterima, kasus positif Covid-19 di Jakarta pada Selasa (21/7) bertambah 441 kasus, lebih tinggi dibanding rekor penambahan kasus baru sebelumnya sebanyak 404 kasus pada, Minggu (12/7).

Dengan pertambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 17.153, dibanding hari sebelumnya 16.712 kasus.

"Data kasus hari ini semuanya dilaporkan oleh laboratorium sesuai tanggal pelaporan 20 dan 21 Juli. Artinya, tidak ada data rapelan pada kasus yang dilaporkan hari ini," ujarKepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.

Adapun pasien sembuh dari paparan virus korona jenis baru (Covid-19) bertambah 266 orang. Total pasien sembuh hingga saat ini menjadi 10.864 orang.

Pasien meninggal dunia bertambah empat orang menjadikan total yang meninggal sebanyak 758 orang.

Sebanyak 1.078 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.453 orang melakukan isolasi mandiri (self isolation) di rumah, termasuk Wisma Atlet.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat dan discarded.

Ia mengungkapkan peningkatan jumlah kasus positif di DKI Jakarta tidak lepas dari program "Active Case Finding" (ACF) yang diterapkan sejak pertengahan Mei 2020. Pada 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran agar puskesmas melakukan ACF selain terus melakukan penelusuran.

ACF yang dilakukan oleh puskesmas di pasar, pemukiman rawan atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Dalam catatan Koran Jakarta, Jakarta telah mencatatkan enam kali rekor penambahan kasus tertinggi. Pertama pada 9 Juni (239 kasus), 5 Juli (256 kasus), 8 Juli (344 kasus), 11 Juli (359 kasus), dan 12 Juli (404 kasus), dan terkini 21 Juli ada penambahan 433 kasus.

Meninggal Mendadak

Sementara itu, Halte TransjakartaKoridor 9 Slipi Petamburan di Kelurahan Gelora, Jakarta Pusat, ditutup sementara untuk penyemprotan disinfektan setelah ada orang yang meninggal di lokasi tersebut.

"Halte Slipi Petamburan saat ini ditutup untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi. Akan dibuka kembali setelah penanganan secara keseluruhan selesai," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta, Nadia Disposanjoyo.

Sebelumnya, seorang pria ditemukan meninggal di Halte Transjakarta Slipi, Jakarta Pusat. Penemuan jasad pria itu saat ini ditangani oleh Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang.

"Iya benar, ini saya masih di TKP," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Ajun Komandan Polisi Haris Akhmad Basuki saat dikonfirmasi.

Penemuan jasad pria yang diduga salah satu pengguna layanan TransJakarta itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Pria yang meninggal di Halte Petamburan itu sebelumnya sempat menggunakan layanan TransJakarta namun pingsan sehingga diturunkan di Halte Slipi Petamburan.

Namun pada saat petugas menghubungi petugas medis dari fasilitas kesehatan setempat, nyawa pria itu tidak tertolong.

Atas meninggalnya salah satu pelanggan Transjakarta di Halte Slipi Petamburan, pihak manajemen mengucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Sehubungan dengan kabar meninggalnya seorang pelanggan Transjakarta di Halte Slipi Petamburan, Jakarta Pusat, karyawan dan Manajemen PT Transportasi Jakarta menyampaikan rasa duka dan ikut berbelasungkawa bagi keluarga yang ditinggalkan," ujar Nadia.

n pin/Ant/P-5

Baca Juga: