Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 18 kasus menjadi 3.123 kasus aktif.

JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyebutkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, pada Jumat, bertambah 372 orang dengan provinsi yang menyumbang penambahan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta yaitu 173 kasus.

Siaran pers Kemenkes yang diterima di Jakarta, Jumat (3/6), memperlihatkan Jawa Barat dan Banten menempati urutan kedua dan ketiga dengan penambahan 46 dan 40 orang. Disusul Jawa Timur di posisi keempat dengan penambahan 33 orang.

Jawa Tengah di posisi kelima dengan penambahan 20 kasus. Kemenkes juga menyampaikan ada 28 provinsi yang mencatatkan penambahan kasus Covid-19 di bawah 10 kasus pada hari ini. Selain itu terdapat 12 provinsi yang tidak ada penambahan kasus.

Kemudian, jumlah pasien yang berhasil sembuh di Tanah Air pada hari ini mencapai 350 pasien dengan jumlah pasien sembuh tertinggi disumbang DKI Jakarta dengan 140 pasien sembuh. Banten di posisi kedua dengan 81 pasien sembuh. Jawa Timur di posisi ketiga dengan 30 pasien sembuh.

Jawa Barat dan Jawa Tengah di urutan keempat dan kelima dengan mencatatkan masing- masing 27 dan 25 pasien sembuh. Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal akibat penularan Covid-19 di Tanah Air hari ini tercatat ada empat pasien dengan rincian tiga pasien meninggal dari Jawa Tengah dan satu pasien meninggal dari Sumatera Utara.

Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 18 kasus menjadi 3.123 kasus aktif. Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 72.486 spesimen dengan positivity rate sebesar 1,14 persen.

Dosis Vaksin

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat meresmikan pabrik bahan baku obat di PT Kimia Farma Cikarang, Jawa Barat, Jumat (3/6), mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga kini tetap dipertahankan pemerintah sebagai langkah mitigasi penularan Covid-19.

"PPKM masih ada dan itu telah terkonfirmasi," katanya. Kementerian Kesehatan juga melaporkan sebanyak 167.598.405 warga Indonesia telah mendapatkan dosis vaksin Covid-19 secara lengkap hingga Jumat, 3 Juni 2022. Siaran pers Kemenkes menyebutkan jumlah warga yang menerima dua dosis vaksin mengalami penambahan sebanyak 91.160 orang.

Untuk jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 66.963 orang sehingga menjadi 200.394.788 orang. Kemenkes juga menyebutkan penerima dosis vaksin ketiga bertambah sebanyak 272.252 orang sehingga mencapai 46.207.196 orang.

Selain mengumumkan data terkini penerima vaksin dosis pertama, kedua, dan ketiga, Kemenkes juga merilis target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 jiwa. Sebelumnya Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan capaian vaksinasi Covid-19 dosis lengkap Indonesia menduduki peringkat kedua terendah setelah Filipina dibandingkan dengan negara- negara lain di kawasan Asia Tenggara dan Australia.

Ia menuturkan meskipun sudah melebihi target yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia, yakni 60 persen, nyatanya cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia secara nasional baru 62 persen.

Artinya, baru 167,5 juta penduduk dari total 273,5 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Capaian vaksinasi dosis lengkap Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan Singapura yang sudah 91 persen, Australia 84 persen, Malaysia 83 persen, Vietnam 80 persen, dan Thailand 75 persen.

Sementara Filipina berada pada posisi terbawah yakni 34 persen. Hal lain yang harus diperhatikan, katanya, masih ada enam provinsi yang cakupan vaksinasinya di bawah angka secara nasional, yakni Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Wiku menyayangkan hal tersebut karena seharusnya masyarakat dapat memahami vaksin dapat memproteksi tubuh dan kelompok rentan dari penularan virus yang lebih luas.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan seluruh pihak untuk tidak lengah dan terus siaga selama WHO belum mencabut status pandemi secara global.

Ia juga meminta warga yang belum divaksinasi segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan vaksin. Kepada seluruh pemerintah daerah, Wiku meminta cakupan vaksinasi di wilayahnya terus terpantau dan mengoordinasikan stok vaksin yang dimiliki dengan Kementerian Kesehatan supaya kekurangan stok dapat didistribusikan sesuai dengan jumlah kebutuhan.

Baca Juga: