Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengatakan Jakarta Film Week (JFW) 2024 merupakan pilar penting perkembangan film nasional. JFW 2024 menjadi ajang penting bagi perfilman Indonesia, untuk menghadirkan berbagai film berkualitas serta menjadi ruang kolaborasi antara sineas lokal dan internasional.
JAKARTA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengatakan Jakarta Film Week (JFW) 2024 merupakan pilar penting perkembangan film nasional. JFW 2024 menjadi ajang penting bagi perfilman Indonesia, untuk menghadirkan berbagai film berkualitas serta menjadi ruang kolaborasi antara sineas lokal dan internasional.
"Jakarta Film Week ini bukan hanya sekadar festival sinema, namun menjadi pilar penting bagi perkembangan perfilman di Tanah Air," ujar Fadli, dalam penutupan JFW 2024, di Jakarta, Selasa (29/10).
Dia menuturkan, pihaknya mendukung program baru JFW Net yang hadir secara paralel sebagai platform yang mendorong pertumbuhan industri dan penguatan ekosistem perfilman nasional. Menurutnya, JFW 2024 bisa mendorong film Indonesia memiliki daya saing di kancah internasional.
"Ajang ini juga memberi kesempatan kepada sineas lokal untuk mendapatkan pengakuan, memperluas jaringan, serta mengenalkan karya mereka kepada penonton domestik dan global," jelasnya.
Fadli mengungkapkan, program JFW Net pada penyelenggaraan JFW 2024 berfokus pada dinamika industri film nasional dan internasional. Di dalamnya terdapat rangkaian program seperti lab workshop, talks, focus group discussion, pitching forum.
Dia melanjutkan, JFW Net hadir sebagai media pertemuan para pemangku kepentingan pada industri film di Indonesia. Menurutnya, JFW Net memberikan ruang luas bagi sineas nasional untuk berkolaborasi dengan produser, investor, dan ahli perfilman dari berbagai negara, serta membuka peluang sinergi lintas sektor yang berkelanjutan.
"Dengan kehadiran JFW Net, kami berharap para sineas Indonesia memiliki kesempatan berharga untuk memperluas wawasan, meningkatkan pengalaman, dan membangun jejaring dengan berbagai pelaku industri film global," katanya.
Dia berharap, program tersebut dapat memperkuat fondasi perfilman nasional sebagai industri yang mampu bersaing di tingkat dunia. Menurutnya, JFW 2024 dan program paralelnya JFW Net merupakan bukti kekuatan ekosistem perfilman.
"Terutama untuk memperkaya pemahaman masyarakat tentang dunia serta menghubungkan dengan berbagai nilai-nilai kebudayaan," ucapnya.
Sebagai informasi, Jakarta Film Week 2024 menampilkan berbagai karya dari 55 negara yang membawa tema dan perspektif yang sangat beragam. Acara ini dihadiri sejumlah sineas internasional, di antaranya Produser Exhuma, Kim Young Min; Sutradara In The Belly of a Tiger, Siddhartha Jatla; dan kru film Sampai Jumpa Selamat Tinggal.
"Sekitar 140 film dari 50 negara akan ditayangkan selama Jakarta Film Week 2024," kata Manajer Program Jakarta Film Week 2024 Novi Hanabi.