“Pemprov ingin agar bendungan Ciawi dibuka, guna mengurangi ancaman banjir."

JAKARTA - Guna meminimalkan banjir yang kerap terjadi saat hujan deras, Pemprov Jakarta menginginkan agar Bendungan Ciawi, Bogor, dibuka. Untuk itu, Pemprov akan mengirim surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

"Pemprov ingin agar bendungan Ciawi dibuka, guna mengurangi ancaman banjir," tutur Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta, Ika Agustin Ningrum, Kamis (24/10). Namun, dia akan mengecek lebih dulu, apakah surat permohonan cukup dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) atau harus lewat Sekda (Sekretaris Daerah). "Kalau proses anggarannya memang ada di BWSCC," jelas Ika.

Hal ini juga sekaligus menjawab usulan dari anggota Komisi D DPRD Jakarta, Ida Mahmudah. Beberapa waktu lalu, Ida minta agar Pemprov membuat pintu air di Bendungan Ciawi. Usulan tersebut, bertujuan agar Pemprov Jakarta bisa mengatur aliran air sebelum sampai ke Sungai Ciliwung Jakarta.

Bendungan Ciawi diresmikan Presiden Joko Widodo Desember 2022. Bendungan ini memiliki kemampuan untuk menampung air dengan volume hingga 6 juta meter kubik. Luas genangan bendungan hampir 40 hektare. Pembangunan bendungan dimulai Desember 2016.

Ida yakin dengan mengatur aliran air dari Bendungan Ciawi dengan membuka atau menutup jalur air, maka bisa meminimalkan banjir di Jakarta. "Kami sudah pernah ke bendungan. Terlihat memang tidak ada pintu air. Kalau ada, air bisa tertahan dulu, tidak langsung turun ke Jakarta karena pintu airnya bisa dibuka tutup,"ucap Ida.

Secara geografis, Jakarta berada di dataran rendah dengan 13 sungai, sehingga sangat rawan banjir. Dampak perubahan iklim seperti anomali curah hujan yang semakin tinggi juga menambah risiko banjir Jakarta.

Di sisi lain, penggunaan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri yang berlebihan menyebabkan penurunan muka tanah. Hal tersebut turut berkontribusi timbulnya bencana banjir Jakarta.

Baca Juga: