JAKARTA - Elon Musk yang kini menjadi pemegang saham terbesar Twitter mengusulkan perubahan sistem berlangganan layanan premium perusahaan berlogo burung biru yaitu Twitter Blue.
Pria yang dikenal mendirikan SpaceX dan memimpin Tesla itu menyarankan perubahan harga berlangganan, melarang adanya iklan, serta mengharapkan opsi pembayaran menggunakan aset kripto dogecoin.
Dikutip dari Reuters, Minggu (10/4), Twitter Blue diluncurkan pada Juni 2021 dan merupakan layanan berlangganan pertama dari Twitter yang menawarkan akses eksklusif.
Layanan ini baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Pemilik 9,2 persen saham di Twitter itu menyarankan agar biaya berlangganan untuk Twitter Blue dipatok dengan harga lebih rendah dari 2,99 dolar AS atau setara Rp43000.
Di samping itu, Elon juga menyarankan agar pengguna layanan berlangganan bisa memiliki tanda otentikasi khusus sehingga membedakan pengguna premium dan pengguna tak berbayar.
Ia juga menyampaikan agar iklan bisa dihapuskan dari akun pengguna berlangganan sehingga pengalaman eksklusif bisa dirasakan lebih oleh pemilik akun.
Saran terakhir, Elon mengusulkan agar Twitter Blue bisa dibayar dengan aset kripto dogecoin bahkan ia meminta pendapat pengguna Twitter lainnya untuk mendukung usulan terakhirnya itu.
Sebenarnya Twitter sudah mengizinkan peredaran aset kripto melalui layanannya seperti pemberian tip kepada kreator konten hingga menyiapkan diri untuk mendukung otentikasi NFT (Non Fungible Token).
Namun untuk menanggapi saran- saran yang diberikan oleh Elon Musk, nampaknya Twitter enggan berkomentar.
Jadi Pemegang Saham Terbesar Twitter, Elon Musk Beri Usulan yang Mencengangkan
10 April 2022, 13:49 WIB
Waktu Baca 1 menit