Denpasar - Kapal patroli lepas pantai angkatan laut Kerajaan Inggris His Majesty's Ship (HMS) Spey yang diklaim sebagai kapal yang ramah lingkungan sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat.
HMS Spey diklaim sebagai kapal yang dijadikan tauladan penggunaan energi hijau dan ramah lingkungan di Angkatan Laut Kerajaan Inggris karena konverter katalitik (catalytic converter) yang dipasang pada corong serapan yang dapat mengurangi emisi karbondioksida.
Wakil Komandan Kapal Letnan Komandan Bridget Macnae saat ditemui di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat mengatakan kunjungan yang dilakukan oleh kapal HMS Spey untuk beberapa hari ke depan mulai 30 September hingga 3 Oktober 2022 mencerminkan komitmen Inggris dan Angkatan Laut Kerajaan untuk membantu memastikan keamanan wilayah tersebut.
Bridget Macnae menyatakan akan terus bekerja bersama dengan negara-negara mitra seperti Indonesia untuk memastikan keamanan maritim sambil menjalin hubungan yang langgeng dengan Indonesia dan juga para ahli di belahan dunia ini.
Selain untuk melakukan pertukaran budaya dengan TNI Angkatan Laut dan anak-anak dari sanggar tari Bali, kata dia, kehadiran kapal HMS Spey di Benoa diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum berbagi pengalaman secara terbuka khususnya di bidang perubahan iklim dan perlindungan laut.
Kunjungan hari ini, kata dia, adalah kunjungan pertama setelah lebih dari 25 tahun sejak kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris berkunjung di Bali. Hal ini akan menandai tonggak sejarah dalam kerja sama jangka panjang Inggris dengan Indonesia yang sudah dimulai melalui latihan multinasional dan berbagai peluang kerja sama lainnya yang dilakukan secara reguler.
Pihaknya merasa bersyukur dapat sampai dan bersandar di Bali dimana mereka menemukan banyak hal dan mendapatkan kesempatan untuk dapat benar-benar mengembangkan hubungan kerja sama yang langgeng sambil menyiapkan segala kebutuhan yang perlu untuk kebutuhan pelayaran pada waktu mendatang.
Bridget Macnae menyatakan dirinya dan para kru kapal merasa beruntung karena dapat melakukan kunjungan tersebut tidak pada masa pandemi COVID-19, dimana pertemuan hanya dapat dilakukan secara virtual atau melalui panggilan telepon karena pembatasan kunjungan yang berlaku pada masa itu.
Kapal HMS Spey yang tiba pada sekitar pukul 10.00 Wita disambut meriah oleh jajaran TNI Angkatan Laut Indonesia wilayah Bali, Kedutaan Besar Inggris yang diwakili oleh Atase Pertahanan Kerajaan Inggris Colonel Paul Reynolds, Wakil Konjen Inggris di Denpasar John Makin, dan Perwakilan Gubernur Bali Komang Edi.
HMS Spey tengah beroperasi selama lima tahun di kawasan Indo-Pasifik bersama kapal AL Inggris HMS Tamar, bekerja bersama para mitra dan sekutunya untuk membantu mengatasi tantangan pada sektor keamanan dan mendukung negara-negara dalam mengatasi dampak perubahan iklim.
Selain itu, hal yang unik dari kapal HMS Spey yang juga melakukan patroli untuk memerangi penangkapan ikan illegal, dihuni oleh dua puluh persen awak kapal berjenis kelamin perempuan.
Salah satunya adalah Executive Officer Letnan Komandan Bridget Macnae, yang memimpin kedatangan kapal ke Bali. Letnan Komandan Macnae dijadwalkan bertemu dengan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Pangdam IX/Udayana Mayjen Sonny Aprianto.
Kapten dan kru kapal MHD Spey yang tiba di pelabuhan Benoa disambut meriah oleh jajaran TNI AL dengan beragam pertunjukan budaya seperti tarian Pendet, Poco-Poco dan juga sempat menarikan 'Gemu Famire' yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali menyatakan kunjungan Kapal HMS Spey kali ini sebagai upaya untuk membangun kemitraan yang kuat dan langgeng dengan Indonesia.
"HMS Spey adalah demonstrasi fisik dari komitmen Inggris untuk memperdalam hubungan diplomatik, ekonomi dan keamanan dengan Indonesia dan negara-negara lain di kawasan Indo-Pasifik.
Dia mengatakan teknologi yang digunakan dalam kapal HMS Spey adalah contoh yang bagus dari penerapan transisi energi berkelanjutan yang menjadi salah satu isu prioritas perhelatan G20 yang diketuai Indonesia.
Selain itu, kedatangan HMS Spey menunjukkan komitmen Inggris dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di semua sektor termasuk di Angkatan Bersenjata.