Namanya Izak Samuel Ongge. Orangnya murah senyum. Ramah. Saat ini, dia tercatat sebagai salah seorang pegawai di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Izak adalah putra asli Papua.

Ia lahir dan besar di bumi Cendrawasih. Siapa nyana, Izak yang ramah ini banyak menoreh prestasi. Salah satunya, Izak pernah dinobatkan sebagai salah satu pegawai terbaik di Kemendagri. Sebuah prestasi menganggumkan. Prestasi Izak membuktikan jika anak Papua tak kalah hebat dengan anak-anak dari daerah lain.

Prestasinya yang berhasil masuk 10 besar pegawai teladan di lingkungan Kemendagri 2019, Izak torehkan pada tahun 2019. Kisah Izak juga sedikit banyak terkait dengan pelaksanaan otonomi khusus di Papua. Bisa dikatakan, berkah Otsus telah memberi jalan bagi Izak untuk membuktikan kualitasnya, bahwa putra-putri Papua bisa berprestasi. Bisa bersaing dengan anak muda lainnya.

Pada Koran Jakarta, Izak bercerita, sejak kecil ia memang ingin menggapai mimpi setinggi mungkin. Lewat pendidikan, mimpi itu bisa diwujudkan. Maka, ia pun berusaha keras melanjutkan sekolah.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu lulus dari Hubungan International Universitas Cenderawasih. Kini, dia tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan Pangkat Penata Muda Tk.I (III/b). Pangkat PNS yang ia raih pada usianya yang masih terbilang muda. Izak saat ini berusia 29 tahun.

"Yang penting itu, jangan pernah berhenti mengasah kemampuan," kata Izak, di Jakarta, Minggu (6/9).

Tidak hanya pernah tercatat sebagai salah satu pegawai teladan di Kemendagri, Izak juga pernah dikirim untuk ikut kegiatan konferensi tingkat internasional, salah satunya International Conference on Management, Economics dan Social Science yang digelar di Seoul, Korea Selatan.

Anak Papua, jika diberi kesempatan, bisa menoreh prestasi. Kebijakan Otsus, setidaknya telah memberi jalan bagi anak-anak Papua sepertinya dirinya untuk mengembangkan potensi. Ia yakin, potensi anak Papua tidak kalah dengan anak-anak dari daerah lain yang lebih maju.

"Kuncinya, anak muda Papua perlu mengikuti berbagai pelatihan dan pendampingan hingga tingkat international untuk menambah dan mengasah ilmunya di segala bidang sehingga dapat bersaing dan memajukan daerahnya," kata Izak.

Prestasi lain yang ditorehkan, Izak pernah jadi juara 1 Bintang Radio Provinsi Papua tahun 2009. Bahkan, melaju sampai ke tingkat nasional. Izak juga pernah menjadi perwakilan Papua di Pekan Seni Mahasiswa Nasional 2010, jadi Juara 1 Lomba Solo di Kemendagri Tahun 2017 dan jadi salah salah satu pengisi acara di upacara penurunan Bendera 17 Agustus 2020 bersama Gita Bumi Voice featuring Naura, Raisa, dan RAN.

Bagi Izak, posisi sekarang yang diembannya menjadi tanggung jawabnya sebagai anak muda Papua. Lewat itu pula, Izak bertekad bisa memberi kontribusi dalam membangun kemajuan di Papua.

"Anak muda Papua jangan takut bersaing dan mau berjejaring dengan siapa saja. Saya sendiri bersyukur setelah melalui proses panjang bisa menjadi salah satu anak Papua yang bisa berkarier di pemerintahan pusat. Terus terang tidak terpikirkan sebelumnya sebagai anak Papua, saya bisa menjadi ASN di Pemerintah Pusat (Kemendagri) ditambah lagi dengan posisi sekarang yang menangani kerja sama luar negeri, sejalan dengan jurusan yang diambil semasa kuliah dulu, yaitu hubungan Internasional," tuturnya. ags/N-3

Baca Juga: