SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjalin kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membantu mengembangkan hasil riset agar bisa dikomersialkan.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Rektor ITS, Joni Hermana, dan Ketua KPK, Agus Rahardjo, bertepatan dengan Dies Natalis ke-57 ITS, di Surabaya, akhir pekan lalu.
Agus Rahardjo mengatakan KPK ingin bekerja sama dengan ITS untuk mengembangkan hasil riset yang masih berbentuk prototipe menjadi bentuk produk nyata yang bisa dikomersialkan.
Agus mencontohkan salah satu produk ITS dalam waktu dekat akan dibantu oleh KPK adalah GESITS, motor listrik pertama buatan ITS. "Kami ingin membantu GESITS agar secepatnya dapat diproduksi secara massal agar tidak ketinggalan dengan produk luar negeri," ujar alumnus Teknik Sipil ITS tersebut.
Rektor ITS, Joni Hermana, memaparkan beberapa produk inovasi ITS yang masih berbentuk prototipe dan ingin direalisasikan dalam bentuk produk komersial yaitu bus listrik, mobil angkut perdesaan (multipurpose car), Sinjai (Mesin Jawa Timur Indonesia), mesin garapan ITS yang bisa diterapkan ke mobil angkut perdesaan, dan Sistem Informasi Geografis Transportasi untuk pemetaan transportasi laut. SB/E-3