SURABAYA - Percepatan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini tengah menjadi fokus utama pemerintah dalam mencapai target herd immunity. Berangkat dari hal tersebut, tiga mahasiswa Departemen Teknik dan Sistem Industri, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, menggagas sebuah dashboard distribusi vaksin.
Ketiganya adalah Amelia Santoso, Muhammad Ainul Yaqin, dan Cindy Novita yang tergabung dalam sebuah tim bernama Aeromechanical Team. Menurut Amel, ketua tim, inovasi ini diangkat dari masih minimnya pendistribusian stok vaksin ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.
"Agar tercipta herd immunity maka diperlukan percepatan distribusi vaksin Covid-19," terangnya lewat keterangan tertulis, Selasa (28/9)
Amel, melanjutkan bahwa percepatan distribusi vaksin Covid-19 sebenarnya dapat diatasi melalui pengolahan data kondisi eksisting di Indonesia dengan benar yang kemudian dikombinasikan dengan berbagai regulasi, karakteristik setiap vaksin, jumlah fasilitas kesehatan, infrastruktur, dan pekerja medis yang ada. "Sehingga nantinya tercipta metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut," ujarnya.
Dalam hal ini, lanjutnya, Aeromechanical Team memilih menggunakan P-median method sebagai metode mempercepat pendistribusian vaksin Covid-19. Metode ini dipilih Amel dan tim sebab dapat menentukan hub atau distribution center vaksin tersebut saat disebar ke seluruh Indonesia. Sehingga dengan metode ini, vaksin Covid-19 dapat menyuplai ke seluruh pelosok negeri. "Tentu saja hal ini akan memudahkan pengolahan data sekaligus hasil analisisnya," ungkap mahasiswi asal Surabaya ini.
Selain itu, mahasiswi tahun keempat ini menjelaskan, dalam mempermudah monitoring, tim juga merancang Vaccine Distribution Dashboard dengan menggunakan Power BI (layanan analisis bisnis oleh Microsoft). Hal ini dipilih agar dapat menentukan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk percepatan distribusi vaksin Covid-19 seberapa lama.
Tak hanya itu, lanjutnya, dashboard ini juga difungsikan untuk mengetahui berapa fasilitas luasan pusat distribusi dan kombinasi moda transportasi apa yang cocok digunakan untuk pendistibusian. "Sehingga penanganannya dapat detail, rinci dan kompleks," ucapnya.
Alumnus SMA Negeri 2 Surabaya ini menyebutkan bahwa inovasi timnya memiliki beberapa keunggulan, di antaranya dapat menentukan titik optimal untuk setiap pusat distribusi vaksin dengan mengunakan (P-median). Pada dashboard-nya juga dapat mengolah dan menampilkan data secara langsung mengenai progress jumlah vaksin dan fasilitas kesehatan di Indonesia yang dibagi per provinsi untuk mempermudah monitoring dan pengambilan keputusan.
Berbuah manis, ide gagasan Aeromechanical Team ini telah berhasil meraih juara kedua pada ajang DHL Logistic Case Competition yang diadakan atas kerja sama antara DHL Supply Chain Indonesia dan Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS, awal September lalu. Pada kompetisi ini, Aeromechanical Team berhasil mengungguli lima finalis lainnya yang terseleksi dari 30 tim terbaik dari universitas di seluruh Indonesia.
Amel berharap, ke depannya inovasi dashboard-nya ini bisa terealisasi dan dapat membantu percepatan pendistribusian vaksin Covid-19 di Indonesia. "Dengan begitu pemberian vaksin kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia dapat lebih terstruktur dan membantu tercapainya herd immunity di Indonesia," pungkasnya penuh harap.