Terisolasi sosial dapat diartikan sebagai sebuah keadaan di mana Anda tidak memiliki ikatan sosial, dan ini adalah kondisi yang perlu diperhatikan. Pasalnya, ikatan sosial memainkan peran penting dalam kesehatan fisik dan kesehatan mental seseorang.

Mengutip Healthline, isolasi sosial dalam banyak kasus tidak berhubungan dengan karakter, karisma, atau ciri kepribadian seseorang. Dengan kata lain, siapapun bisa merasa terisolasi secara sosial. Pindah rumah atau tempat kerja, memasuki tingkat pendidikan yang baru, berakhirnya suatu hubungan, hingga kondisi di mana seseorang merasa tidak mengenal teman-temannya, bisa memicu isolasi sosial.

Isolasi tidak sama dengan kesepian yang merupakan perasaan di mana seseorang merindukan kontak sosial. Kesepian dapat terjadi sebagai konsekuensi alami dari isolasi, tetapi seseorang dengan jaringan sosial yang luas juga masih bisa merasa kesepian dari waktu ke waktu. Namun, seperti kesepian, isolasi dapat berdampak luas pada kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

Isolasi sosial dapat memiliki konsekuensi besar bagi kesehatan fisik dan mental. Kehidupan sosial seseorang dapat memengaruhi kesehatan fisik karena dua alasan utama. Pertama, isolasi dapat mengurangi kemungkinan seseorang untuk mengurus diri sendiri, karena tidak ada orang lain yang menawarkan dukungan atau motivasi.

American Heart Association menuturkan orang yang terisolasi secara sosial cenderung mengurangi aktivitas fisik, dan lebih sedikit mengonsumsi buah dan sayur.

Kedua, isolasi sosial juga dapat meningkatkan stres dan peradangan. Dari perspektif evolusi, kesendirian membuat seseorang lebih rentan mengalami kecelakaan. Ketidakhadiran orang di sekitar membuat kita cenderung lebih waspada dan itu menguras energi mental dan fisik.

Orang yang terisolasi secara sosial juga menghadapi kesulitan untuk mengatasi keausan stres kronis. Akibatnya, tingkat peradangan meningkat, dan kondisi ini dapat merusak sel-sel tubuh yang berkontribusi pada masalah kesehatan.

Secara emosional, manusia membutuhkan teman untuk membantu menjaga tingkat stres mereka tetap terkendali. Tanpa teman, seseorang mungkin menjadi cemas atau tidak percaya pada dunia di sekitarnya. Sebuah studi tahun 2019 seperti dikutip Healthline, menemukan kurangnya stimulasi sosial dapat mendorong otak seseorang menjadi hipersensitif terhadap informasi sensorik.

Pertemanan yang berkualitas juga membantu seseorang mempertahankan rasa realitas. Tanpa siapa pun untuk menyaksikan atau bereaksi terhadap sejumlah tindakan Anda, seseorang mungkin mulai merasa bahwa tidak ada hal krusial yang dilakukannya.

Penelitian yang dipublikasi pada tahun 2020 yang meneliti dampak kurungan isolasi bagi orang-orang di lembaga pemasyarakatan menemukan isolasi yang intens dapat menyebabkan kecemasan, depresi, paranoid, halusinasi, hingga memicu pikiran untuk bunuh diri.

Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa terisolasi secara sosial.

1. Jalin komunikasi daring

Apabila Anda merasa terisolasi secara fisik karena jarak, kemajuan teknologi dapat membantu Anda mengatasi hal itu.

Penelitian yang melibatkan orang dewasa yang lebih tua di fasilitas perawatan jangka panjang menemukan bahkan panggilan video dengan orang yang dicintai selama lima menit setiap pekan dapat secara signifikan mengurangi kesepian dan membantu orang merasa lebih didukung secara emosional.

2. Memiliki hewan peliharaan

Anda juga bisa memiliki hewan peliharaan untuk membantu mengurangi isolasi sosial. Hewan tidak hanya menawarkan persahabatan tanpa syarat, mereka sering juga menjadi pemecah keheningan. Sebuah penelitian di Tiongkok, menunjukkan pemilik anjing cenderung lebih terhubung secara sosial daripada rekan-rekan mereka, karena berjalan-jalan dengan anjing mereka mendorong mereka untuk pergi keluar dan menghabiskan waktu bersama pemilik anjing lain.

3. Memutuskan hubungan toxic

Sebagai individu, Anda dapat dihadapkan dengan lingkungan yang toxic. Jika jaringan sosial Anda saat ini memperlakukan Anda dengan buruk, yakinlah bahwa orang lain di dunia akan menghargai dan menerima Anda sebagai diri sendiri.

4. Menjadi sukarelawan

Menurut sebuah studi tahun 2018, menjadi sukarelawan itu sendiri dapat menawarkan cara yang efektif untuk memperluas jaringan sosial Anda, terutama ketika berduka karena kehilangan orang yang dicintai.

Baca Juga: