Organisasi teroris terkemuka, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bersenjata terhadap masjid Shah Cheragh di Iran pada Rabu (26/10). Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Situs resmi pengadilan Iran melaporkan dua pria bersenjata berhasil ditangkap, sementara seorang pelaku lainnya melarikan diri setelah menyerang situs suci utama Syiah di negara itu.
Berbicara pada kantor berita Amaq pada Rabu (26/10) malam, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan dengan mengatakan seorang militan ISIS bersenjata menyerbu kuil dan menembaki pengunjungnya. Mereka mengklaim serangan itu menewaskan sekitar 20 orang sementara puluhan lainnya terluka.
Sementara televisi pemerintah, seperti yang dikutip AP, menyalahkan serangan itu pada "takfiris," sebuah istilah yang mengacu pada ekstremis Muslim Sunni yang telah menargetkan mayoritas Syiah di negara itu di masa lalu.
Sebuah situs berita Iran yang dianggap dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi negara itu melaporkan bahwa para penyerang adalah warga negara asing, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
AP menuturkan serangan semacam itu jarang terjadi di Iran, tetapi April lalu, seorang penyerang menikam dua ulama hingga tewas di tempat suci Imam Reza, situs Syiah paling dihormati di negara itu, di timur laut kota Mashhad.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk serangan dengan mengatakan bahwa siapapun yang memimpin dan merencanakan serangan itu akan "menerima tanggapan yang penuh penyesalan dan tegas," tanpa menjelaskan lebih lanjut.