TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran pada Senin (25/12) menolak klaim Washington bahwa serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kapal tanker di lepas pantai India "ditembakkan dari Iran".

Penargetan kapal tanker kimia milik Jepang pada Sabtu lalu terjadi di tengah serangkaian serangan drone dan rudal oleh pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran di Laut Merah sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

Pentagon kemudian secara terbuka menuduh Teheran melakukan serangan itu.

"Kami menyatakan klaim tersebut sepenuhnya ditolak dan tidak berharga," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani ketika ditanya tentang tuduhan AS tersebut.

Klaim tersebut bertujuan untuk memproyeksikan, mengalihkan perhatian publik, dan menutupi dukungan penuh pemerintah Amerika atas kejahatan rezim Zionis (Israel) di Gaza, tambahnya.

Kapal tanker itu tiba pada hari Senin di lepas pantai Mumbai dan diperiksa oleh tim penjinak bom Angkatan Laut India, kantor berita PTI melaporkan.

Angkatan Laut India mengatakan tinjauan awal terhadap kerusakan kapal menunjuk pada serangan pesawat tak berawak, menurut PTI, namun analisis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan "vektor serangan".

Jalur Gaza telah mengalami serangan udara dan darat Israel selama lebih dari 11 minggu yang telah menewaskan lebih dari 20.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah pesisir yang dikelola Hamas.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok militan Palestina melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.

Militan Palestina juga menculik sekitar 250 orang, 129 di antaranya menurut Israel masih berada di Gaza.

Kanani juga mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron yang "berulang-ulang" dan "tidak jelas" baru-baru ini, yang mencap Iran sebagai "pengaruh jahat di kawasan dan dunia" dan mendesak dilakukannya "serangkaian tindakan pencegahan terhadapnya".

Republik Islam, yang mendukung Hamas secara finansial dan militer, memuji serangan 7 Oktober sebagai sebuah "sukses" namun membantah terlibat langsung.

Serangan pemberontak Yaman terhadap kapal-kapal pelayaran di Laut Merah baru-baru ini telah mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk mengubah rute kapal kargo mereka di sekitar ujung selatan Afrika, yang jauh lebih lama dan biaya bahan bakar yang lebih tinggi.

Iran telah berulang kali menampik tuduhan AS dan Israel bahwa Teheran terlibat dalam serangan Houthi, dan mengatakan bahwa kelompok tersebut bertindak sendiri.

Baca Juga: