Bila menang atas Qatar, Iran akan melaju ke final Piala Asia lagi. Sebelumnya, dia ke final dan juara tahun 1976 saat ­menjadi tuan rumah.

DOHA - Qatar bisa menjadi negara ketiga abad ini yang lolos ke final Piala Asia dua kali berturut-turut, bila menang melawan Iran di Stadion Al Thumama, Rabu (7/2) malam waktu setempat. Para pemain Qatar siap mewujudkan harapan tersebut di rumah sendiri. Qatar akan memanfaatkan dukungan penonton yang pasti bakal memenuhi stadion.

Iran lolos ke semifinal usai mengalahkan Jepang 2-1 di perempat final. Sedangkan Qatar yang merupakan juara bertahan mengalahkan Uzbekistan melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan.

Untuk kedua kalinya berturut-turut di Piala Asia, Iran lolos ke semifinal. Inimemperpanjang catatan tak terkalahkan menjadi 18 pertandingan di semua kompetisi. Laga akhir pekan lalu momen penebusan bagi Amir Ghalenoei, yang melatih Iran di Piala Asia 2007. Saat itu Iran tersingkir di babak delapan besar melalui adu penalti melawan Korea Selatan.

Bila menang atas Qatar, Iran akan melaju ke final Piala Asia lagi, setelah tahun 1976. Saat itu Iran menjadi tuan rumah dan memenangkan ajang tersebut. Namun, kala itu, Piala Asia (Piala AFC) hanya diikuti enam peserta. Iran mengalahkan Kuwait 2-1 di final. Namun, Iran perlu waspada karena mengalami kalah dalam enam pertandingan semifinal terakhir di Piala Asia.

Iran tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir melawan Qatar. Diamemenangkan enam pertemuan berturut-turut. Dia tidak kebobolan dalam enam dari tujuh pertemuan dengan Qatar. Dalam pertandingan yang berlangsung seperti roller coaster di perempat final, tim Qatar mampu menjadi pemenang karena dibantu penampilan bagus penjaga gawang.

Upaya Uzbekistan digagalkan tiga kali dari titik penalti yang memungkinkan Qatar memenangkan perempat final Piala Asia kedua berturut-turut. Dia tersingkir di tahap ini dalam dua kesempatan sebelumnya (2000 dan 2011).

Menjelang babak sistem gugur Piala Asia, Tintin Marquez hanya melihat tim asuhannya kebobolan satu kali dalam enam pertandingan kompetitif.Meski demikian, Qatar sudah kebobolan satu gol baik di babak 16 maupun perempat final.

Dengan kemenangan atas Iran, Qatar akan menjadi negara tuan rumah pertama yang mencapai final kompetisi ini sejak dilakukan Australia tahun 2015. Qatar menjadi negara ketiga sejak tahun 2000-an yang melaju ke laga puncak, jika menang.

Berkat kemenangan dramatis akhir pekan lalu, Qatar menjadi juara bertahan pertama yang berhasil melampaui babak perempat final Piala Asia sejak Jepang tahun 2007. Qatar tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan Piala Asia berturut-turut. Dia belum pernah kalah dalam pertandingan sistem gugur di kompetisi ini sejak perempat final 2011 (3-2 dari Jepang).

Kondisi Tim

Iran kemungkinan besar tidak akan diperkuat Sadegh Moharrami untuk pertandingan ini karena cedera ligament. Majid Hosseini juga mengalami cedera pergelangan kaki. Sedangkan Mehdi Taremi melewatkan pertandingan perempat final karena skorsing.

Ada empat perubahan yang dilakukan di starting 11 Iran di babak delapan besar. Milad Mohammadi, Hossein Kanaanizadegan, Omid Ebrahimi dan Mohammad Mohebi menggantikan Ehsan Hajsafi, Rouzbeh Cheshmi, Taremi dan Mehdi Ghayedi. Mohebi mencetak gol penyama untuk Iran saat melawan Jepang, sebelum Alireza Jahanbakhsh mencetak gol kemenangan dari titik penalti.

Penjaga gawang cadangan, Salah Zakaria, adalah satu-satunya kekhawatiran cedera yang dialami Qatar menjelang pertandingan ini. Pemain berusia 24 tahun itu menghadapi masalah yang tidak diketahui.

Ada dua pendatang baru di starting 11 Qatar akhir pekan lalu yang tidak main di pertandingan babak 16 besar. Al-Mahdi Ali Mukhtar dan Tarek Salman menggantikan Boualem Khoukhi dan Bassam Al-Rawi.

Meshaal Barsham menghentikan tiga penalti Uzbekistan. Dia memberikan penebusan bagi Mukhtar dan Almoez Ali, yang gagal mengeksekusi tendangan penalty. Dia juga memungkinkan Ro-Ro mengirim lolos dengan mengonversi penalti kelima yang menentukan. ben/G-1

Baca Juga: