TEHERAN - Kementerian Pertahanan Iran melakukan uji coba peluncuran roket pembawa satelit hybrid dengan mesin terkuat. Uji coba itu adalah peluncuran pertama dari pembawa satelit hybrid Zoljanah untuk pengujian sub-orbital, kata Ahmad Hosseini, juru bicara divisi luar angkasa kementerian.

"Roket pengangkut tiga tahap ini dapat bersaing dengan roket-roket dunia saat ini, dan memiliki dua penggerak padat serta satu yang cair," tambahnya seraya menuturkan roket itu untuk tujuan penelitian.

Menurut Hosseini, Zoljanah bisa menempatkan satelit di ketinggian orbit 500 kilometer dan membawa muatan 220 kilogram. Dia juga menerangkan, roket itu dapat diluncurkan dari platform mobile yang memberinya kemampuan khusus.

Video yang dirilis tv pemerintah menunjukkan roket tersebut diluncurkan di wilayah padang pasir, tanpa menyebutkan lokasi tepatnya dan waktu pengujian. Menurut kantor berita Mehr, peluncuran dilakukan di Provinsi Semnan, lokasi di mana Iran memiliki fasilitas antariksa.

April tahun lalu, Garda Revolusi Iran meluncurkan satelit militer pertama negara itu yang dinamai Nour, setelah peluncuran satelit lain gagal dua bulan sebelumnya.

Garda Revolusi mengatakan satelit mengorbit bumi pada 425 km dan diangkut dengan roket Qassed, menggunakan penggerak cair dan padat mirip Zoljanah.

Amerika Serikat, sebagai musuh utama Iran, mengatakan peluncuran itu membuktikan program luar angkasa Iran lebih bertujuan militer daripada komersial. Namun, Iran menyanggahnya dengan mengatakan aktivitas kedirgantaraannya berlangsung damai dan sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB. n SB/AFP/P-4

Baca Juga: