DUBAI - Kantor berita IRNA pada Minggu (23/7) mewartakan bahwa Iran dan Irak telah menandatangani sebuah kesepakatan kerja sama peningkatan militer dan upaya melawan terorisme dan ekstremisme. Kesepakatan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, dan Menteri Pertahanan Irak, Erfan al-Hiyali.

"Kesepakatan kerja sama bilateral yang ditandatangani di Teheran ini meliputi peningkatan kerja sama dan saling bertukar pengalaman dalam melawan terorisme dan ekstremisme, juga meliputi kerja sama untuk menjaga keamanan perbatasan, pelatihan, logistik, serta teknik militer," demikian lapor IRNA.

Hubungan Iran-Irak membaik setelah Saddam Hussein digulingkan pada 2003 dan pemerintahan yang dipimpin Muslim syiah berkuasa di Irak.

Atas kerja sama ini, pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengutarakan kekhawatiran atas peningkatan pengaruh Iran dalam konflik di Suriah, Yaman, dan Irak, dimana militer Iran turut berjuang bagi pejuang syiah. Sebelumnya AS juga menuding Iran telah menyokong kelompok-kelompok militan serta telah jadi negara yang mengoyahkan stabilitas di kawasan Timur Tengah. Rtr/I-1

Baca Juga: