TEHERAN - Iran pada Senin (24/7) mengatakan bahwa otoritas negara itu berhasil membongkar sebuah unit teror yang terkait dengan badan intelejen Israel, Mossad.

Dilaporkan oleh The Jerusalem Post, aparat keamanan Iran telah menangkap anggota unit yang tersebar di beberapa kota di Republik Islam tersebut.

Menurut Kementerian Intelijen Iran, 43 bom dengan "daya ledak tinggi" disita, dan anggota unit itu bermaksud melakukan berbagai tindakan sabotase di beberapa provinsi di seluruh negeri.

Kementerian Intelijen selanjutnya mengklaim bahwa para pemimpin unit tersebut berada di Denmark dan Belanda. Mereka menekankan bahwa anggota unit itu terkait Mossad. "Dan menerima dukungan finansial dan logistik dari Israel," ujarnya.

Kementerian lebih lanjut mengklaim bahwa kelompok itu sedang bersiap untuk melakukan "operasi teroris" di berbagai kota Iran selama sebulan terakhir. Itu menekankan bahwa salah satu operasi akan dilakukan di dekat makam mantan komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.

"Unit tersebut juga bermaksud untuk menargetkan infrastruktur sipil, seperti pembangkit listrik dan pompa bensin," kata kementerian itu.

Mei lalu, kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan bahwa pasukan keamanan menangkap unit teroris yang terkait dengan Israel. Sebuah sumber resmi dalam sistem peradilan Iran menginformasikan kepada kantor berita tersebut bahwa kelompok yang terdiri dari 14 orang tersebut berencana untuk melakukan beberapa pembunuhan terhadap berbagai sasaran.

September lalu, kantor berita Iran, IRNA, melaporkan bahwa Kementerian Intelijen dan Keamanan Nasional Republik Islam menangkap 12 anggota agama Baha'i di provinsi Mazandaran, di utara negara itu, karena dicurigai menjadi mata-mata Israel.

Menurut laporan tersebut, "anggota organisasi Zionis diidentifikasi dan ditangkap di berbagai kota di provinsi tersebut".

Selanjutnya, menurut laporan dari September, dua pemimpin organisasi mata-mata dilatih di "Universal House of Justice", yang terletak di pusat Bahá'í di Haifa, dan membentuk sel mata-mata dengan anggota organisasi lainnya di seluruh provinsi utara.

Pengumuman Kementerian Intelijen Iran menyatakan bahwa "anggota organisasi berkomunikasi secara diam-diam, mengandalkan pesan yang dikirim dari Haifa dan rezim Zionis. Pesan-pesan ini digunakan oleh anggota organisasi di negara tersebut.

"Semua aktivitas jaringan mata-mata yang terkait dengan rezim Zionis dan aktivitas anti-revolusioner diawasi secara ketat oleh intelijen, dan agen mereka akan ditangani dengan tegas," ujar Direktur Intelijen Umum provinsi Mazandaran.

Baca Juga: