TEHERAN - Iran pada Sabtu (14/9) mengumumkan keberhasilannyameluncurkan satelit penelitian buatan sendiri,Chamran-1, ke ruang angkasa.

"Satelit itu berada pada orbit 550 km pada Sabtu pagi menggunakan Qaem-100, wahana peluncur antariksa berbahan bakar padat yang dikembangkan oleh para pakar kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)," kata kantor berita negara Iran, IRNA, dalam laporannya.

Qaem-100 menyelesaikan uji terbang suborbital pada November 2022.

Menurut laporan itu, misi utama Chamran-1 adalah "menguji sistem perangkat keras dan perangkat lunak guna membuktikan teknologi manuver di orbit dalam hal ketinggian dan fase."

Negara-negara Barat, termasuk AS, telah menyuarakan kekhawatiran bahwa aktivitas rudal Iran melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.

Mereka mengeklaim bahwa Iran menggunakan program satelitnya untuk menutupi pengembangan rudal balistik antarbenua, yang dapat mengancam Timur Tengah dan Eropa.

Iran membantah tudingan itu dengan mengatakan bahwa rudal yang mereka kembangkan adalah rudal konvensional dan mematuhi resolusi PBB yang mendukung Perjanjian Nuklir 2015.

Pada Januari, Iran juga berhasil meluncurkan satelit Soraya danmenempatkannya pada orbit di ketinggian 750 km dari Bumi.

Baca Juga: