JAKARTA - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjadi salah satu sekolah kedinasan paling favorit yang dikejar para pendaftar. Untuk tahun 2020 ini, sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka 1.200 formasi.

Menurut Pelaksana Tugas Rektor IPDN, Hadi Prabowo, difavoritkannya IPDN oleh para pendaftar, menjadi tantangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga, lulusan sekolah penghasil pamong itu benar-benar punya kemampuan mumpuni. Bisa diandalkan sebagai abdi praja atau pelayan rakyat saat bertugas nanti.

"Karena IPDN harus terus didorong untuk mengembangkan inovasi dan meningkatkan daya saing prajanya," kata Hadi, di Jakarta, Kamis (9/7).

Sebagai sekolah kedinasan, apalagi sekarang jadi sekolah favorit, kualitas lulusan IPDN mesti lebih baik lagi. Jangan sampai praja-praja yang lulus tidak memiliki daya saing. Bahkan kalah oleh lulusan perguruan tinggi umum. Salah satu keunggulan IPDN, adalah ilmu terapannya. Ilmu terapan pemerintahan.

Untuk meningkatkan kualitas lulusan IPDN, menurut Hadi, diperlukan perubahan manajemen dan tata kelola. Ini penting untuk mendorong perbaikan dan inovasi di segala bidang.Perubahan sisi manajerial dan pengelolaan, sedikit banyak berpengaruh kepada perubahan kualitas IPDN. Karenanya, inovasi jangan sampai terhenti. Sekolah penghasil pamong, mesti siap menjawab setiap dinamika yang muncul. Jika memang ada yang belum baik, segera perbaiki.

Hadi minta seluruh pengajar IPDN untuk bisa mengintegrasikan antara pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan, termasuk dalam riset-riset yang dilakukan civitas akademik di lingkungan IPDN.Jangan sampai riset-riset itu tidak ada korelasinya dengan tugas dan fungsi IPDN.

"Para Praja IPDN juga harus diberikan pemahaman pendidikan dan ilmu terapan yang sesuai dengan perkembangannya. Sehingga Praja IPDN mampu memahami dinamika perubahan termasuk dalam tata kelola pemerintahan beserta regulasinya.Jangan sampai IPDN hanya terbatas pada tingkat loyalitas dalam arti siap sedia melaksanakan tugas, namun secara substantif sangat tertinggal," kata Hadi.

Seperti diketahui, IPDN, lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemendagri ini telah membuka pendaftaran calon praja sejak bulan Juni kemarin. Dari data pendaftar, IPDN menjadi sekolah kedinasan paling favorit. Tercatat, ada 57.534 pendaftar.

Sekolah kedinasan ini, memiliki beberapa kampus. Kampus pusat ada di Jatinangor Sumedang. Di luar itu, juga ada kampus regional yang berada di beberapa daerah. Satu kampus di Jakarta, di Jalan Ampera Jakarta Selatan yang dulunya bernama Institut Ilmu Pemerintahan (IIP). Kini, IIP telah dilebur kepada IPDN.ags/N-3

Baca Juga: