JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), meluncurkan program edukasi di kanal Youtube Indosat dengan nama This singkatan dari The IOH Show. Pada episode pertamanya perusahaan telekomunikasi digital ini berbagi pemikiran tentangmetaversesebagai teknologi besar berikutnya.

Membawa tema Pack Your Bags to Metaverse, OIH menggandeng raksasa teknologi Meta. Keduanya menyoroti bagaimana metaverse menghadirkan kasus penggunaan 5G terbaik untuk telekomunikasi digital.

Episode pertama This diselenggarakan secara virtual dengan pembicara Chirag Sukhadia dari IOH dan Karan Khara dari Meta. Program This akan dilakukan bulanan yang membahas masa depan teknologi dan digital dengan lebih banyak pembicara yang memiliki berbagai latar belakang.

Chief Enterprise Data Analytics Officer IOH, Chirag Sukhadia, mengatakan,metaversemenjanjikan interaksi sosial generasi berikutnya di mana dunia digital tampak realistis namun tak terbatas. Dibentuk oleh realitas maya (virtual reality/VR), realitas tertambah (augmented reality/AR), kecerdasan buatan (AI), danblockchain, teknologi ini berfokus pada membangun kehadiran di alam semesta virtual untuk meningkatkan pengalaman manusia.

Meskipun berada di awal evolusinya,metaversemenarik investasi besar di seluruh industri secara global dan di Indonesia. Menurut Bloomberg peluang pendapatan potensial dari teknologi ini mencapai 800 miliar dollar AS atau 11,6 triliun rupiah pada 2024.

Chirag mengatakan, metaverse, yang membawa manusia ke fase internet berikutnya, telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir ini dan mengalami percepatan sejak pandemi. "Kami bersemangat memainkan peran penting untuk bergerak maju dengan ekosistem besar kami, basis pelanggan, dan kolaborasi ekstensif dengan mitra teknologi raksasa, termasuk Meta," ujar dia dalam keterangan tertulis Selasa (3/5).

Ia percaya bahwa kunci masa depanmetaverseadalah ekosistem yang berkembang, didorong oleh tiga dasar, kehadiran, interoperabilitas, dan adopsi pelanggan. Yang pertama adalah hadirnya perangkat berteknologi VR/AR yang terjangkau, seperti headset.

Yang kedua adalah interoperabilitas, yang berarti kemampuan untuk berpindah dengan mulus di antara ruang virtual sambil mempertahankan aset virtual yang sama; dengan demikian, standarisasi teknologi menjadi penting. Ketiga adalah adopsi pelanggan besar-besaran di semua segmen, bukan hanya generasi muda.

IOH, kata Chirag, akan memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem dengan dua produk andalannya, IM3 dan 3, yang memiliki basis pelanggan besar di semua segmen. Selain itu, kolaborasi yang diperkuat perusahaan dengan mitra strategis global, termasuk Cisco, Ericsson, Huawei, dan Nokia, memungkinkan interoperabilitas.

"Apalagi, komitmen kuat perusahaan dalam menyediakan layanan komersial 5G, yang dimulai sejak diluncurkan tahun lalu di Solo, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Perusahaan juga berencana untuk mengintegrasikan jaringan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan jangkauan di dalam ruangan dan kapasitas jaringan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan," tuturnya.

Baca Juga: