JAKARTA - Kalangan investor muda perlu strategi untuk memaksimalkan portofolio di tahun 2019.

CEO Jagartha Advisors, FX Iwan, menyatakan seorang investor perlu memperhatikan beberapa hal seperti pergerakan nilai tukar rupiah, saham, obligasi, dan reksa dana yang cukup fluktuatif. "Saya rasa ini adalah waktu yang tepat bagi para investor muda untuk melatih kepekaan pada isu-isu domestik dan eksternal, karena dari sini kita bisa melihat faktor penggerak naik turunnya nilai investasi. Misalnya saja, dilihat dari kondisi global, peningkatan sukuk masih bisa berlanjut, sehingga obligasi jangka panjang perlu dihindari," kata Iwan di Jakarta, Rabu (23/1).

Menurut Iwan, jika memperhatikan kinerja tahun lalu, tahun ini investor bisa membagi porsi portofolionya di saham, obligasi, dan peer to peer lending. Untuk porsi masing-masing yakni 60 persen di reksa dana saham atau saham langsung, 30 persen di obligasi ritel, 10 persen pada instrumen P2P lending.

Namun, sebaiknya investor juga selalu mengetahui profil risiko dan tujuan investasi karena ini akan berdampak pada pembagian porsi portofolionya. Salah satu instrumen yang bisa jadi pilihan adalah instrumen jangka menengah seperti obligasi ritel. yni/AR-2

Baca Juga: