JAKARTA - Pasar modal saat ini didominasi investor berusia di bawah 30 tahun. Dominasi tersebut disebabkan minimnya belanja yang dilakukan mereka di tengah pembatasan aktivitas masyarakat untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan pasar modal telah memiliki 6,1 juta investor per Agustus 2021 atau naik 99 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Dari jumlah tersebut, didominasi oleh usia di bawah 30 tahun.

"Investor ritel terus menunjukkan antusias dengan jumlah 6,1 juta investor pada Agustus 2021 atau ada kenaikan 99 persen (yoy) yang didominasi oleh usia di bawah 30 tahun," katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (15/9)

Wimboh menjelaskan faktor pendorong adanya kenaikan investor yang mencapai 99 persen dengan mayoritas generasi muda tersebut karena sempitnya ruang belanja akibat pembatasan mobilitas. Ruang belanja yang sempit membuat masyarakat mengalihkan uangnya untuk berinvestasi di saham maupun instrumen lain di pasar modal.

"Kita tahu ruang belanja semakin sempit karena PPKM maka banyak yang mengalihkan uangnya dengan investasi di saham maupun instrumen lain di pasar modal," jelasnya.

Sementara dari sisi suplai, penghimpunan dana di pasar modal per 31 Agustus 2021 mencapai 257,9 triliun rupiah atau meningkat dari tahun lalu yang hanya 118 triliun rupiah dan terdiri dari 35 emiten baru yang melakukan IPO pada 2021.

"Capaian ini luar biasa dan masih ada di pipeline sampai beberapa bulan ke depan yang sudah tercatat 80 penawaran umum dan kini sedang dalam proses dengan total 40,79 triliun rupiah," katanya.

Berpotensi Meningkat

Menurutnya, jumlah itu berpotensi bertambah sehingga dari sisi pembiayaan meski di perbankan tercatat tidak sesuai ekspektasi karena pengetatan mobilitas dan demand belum banyak namun rising fund melalui pasar modal tercatat luar biasa.

"Ini menandakan optimisme ke depan ada terutama investasi di sektor-sektor yang menjanjikan. Banyak sektor yang rising fund di pasar modal yang kaitannya dengan startup digital. Ini masih marak dan tentu ini bisnis yang besar ke depan," jelasnya.

Sebelumya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengimbau seluruh anak muda Indonesia, khususnya para mahasiswa, untuk mulai berinvestasi sejak dini dalam bentuk dan jumlah sekecil apa pun. "Berinvestasi di perusahaan nasional, salah satu cara berpartispasi dalam memajukan perekonomian domestik," kata Ma'ruf Amin dalam webinar, beberapa waktu lalu.

Ma'ruf Amin mengemukakan teknologi digital yang makin berkembang pesat juga memberikan kemudahan bagi generasi muda untuk berinvestasi. Dengan berinvestasi, khususnya di sektor ekonomi dan keuangan syariah, menurut Wapres, hal itu dapat meningkatkan literasi kepada masyarakat.

Baca Juga: