JAKARTA - Delapan investor dalam negeri menyampaikan minatnya mengembangkan industri perikanan di wilayah Indonesia Timur senilai 156 miliar rupiah. Rencananya, mereka mengembangkan usaha di bidang budi daya udang, pengolahan ikan, dan pemasaran rumput laut.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Artati Widiarti di Jakarta, akhir pekan lalu, mengungkapkan wilayah tersebut meliputi Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan minat investasi budidaya udang senilai 80 miliar rupiah serta pengolahan tuna dan rajungan senilai 10 miliar rupiah.

Kemudian pembangunan pabrik es senilai 500 juta rupiah dan pembangunan Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk produk ikan segar serta ikan beku senilai 45 miliar rupiah untuk Kabupaten Mimika, Papua.

Sementara untuk Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), investor berminat untuk investasi di UPI senilai 20 miliar rupiah dan juga pembangunan pabrik es senilai 500 juta rupiah. "Tentu ini kabar baik dan pasti akan kami tindak lanjuti," ujar Artati.

Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memastikan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Di saat bersamaan, dia siap mendampingi para investor yang telah mengajukan minat investasi agar dapat merealisasikan investasinya.

"Sesuai arahan dan kebijakan kami, bahwa ini akan segera kita koordinasikan ke pemerintah daerah," kata Catur.

Dalam kegiatan promosi peluang investasi di Makassar beberapa waktu lalu, Catur memastikan PDSPKP juga menawarkan kesempatan untuk berinvestasi di Kota Parepare. Merujuk rencana pembangunan jangka menengah nasional (RJPMN) 2019, Kota Parepare telah diarahkan untuk menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan fokus sebagai pusat industri pengolahan.

Penetapan ini bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi dan agroindustri di kawasan sekitarnya seperti Kabupaten Barru, Pinrang, Sidrap dan Enrekang.

Baca Juga: