Penandatanganan Kontrak Bagi Hasil untuk tiga Wilayah Kerja (WK) Hasil Penawaran Tahap II Tahun 2021 diharapkan dapat mendorong iklim investasi pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia.

JAKARTA - Pemerintah menegaskan investasi minyak dan gas bumi (migas) di RI masih menarik bagi investor global. Hal itu seiring ditekennya Kontrak Bagi Hasil untuk tiga Wilayah Kerja (WK) Hasil Penawaran Tahap II Tahun 2021 antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Jakarta, Senin (20/6).

Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto, mengatakan penandatanganan ini menandakan investasi sektor migas Indonesia masih menarik, terutama investor asing, lantaran perusahaan migas yang masuk berskala besar internasional.

"Tentu kita berharap untuk WK lainnya kita akan lebih aktif bekerja sama dengan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) untuk menawarkan, roadshow, dan sebagainya, supaya investasi ke depan akan meningkat lebih cepat lagi," tuturnya di Jakarta, Senin (20/6).

Adapun total investasi komitmen pasti dari penandatanganan ini senilai 12,1 juta dollar AS dengan bonus tanda tangan sebesar 700 ribu dollar AS. Kontrak bagi hasil WK eksplorasi berjangka waktu 30 tahun.

Ketiga WK yang ditandatangani tersebut merupakan Wilayah Kerja Eksplorasi yaitu WK Agung I, WK Agung II dan WK North Ketapang yang ditawarkan pemerintah melalui Lelang Penawaran Langsung Tahap II Tahun 2021 periode November 2021-Januari 2022 dan telah diumumkan pemenangnya pada 18 Maret 2022.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, yang menyaksikan acara itu, mengatakan setelah melalui serangkaian proses evaluasi dan pertimbangan baik dari Tim Penawaran Wilayah Kerja maupun SKK Migas, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah memberikan keputusan terhadap Hasil Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Tahap II Tahun 2021.

"Pada hari ini, kita telah menyaksikan bersama Penandatanganan Kontrak Bagi Hasil Ketiga Wilayah Kerja tersebut. Saya berharap dengan ditandatanganinya kontrak ini, dapat mendorong iklim investasi pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia," ucap Arifin.

Dukungan Pemerintah

BP Regional President Asia Pacific, Nader Zaki, mengapresiasi dukungan kemitraan pemerintah Indonesia. Adapun perusahaan itu beroperasi wilayah Timur Indonesia, tepatnya di Papua Barat, dengan proyek Tangguh LNG yang merupakan lapangan penghasil gas terbesar di Indonesia dan juga tengah mengembangkan proyek CCUS.

Lalu, di bagian barat melalui kemitraan di blok Andaman II di Aceh. "Kini, kami memiliki blok Agung I dan II di Jawa Timur," ujar dia.

Petronas Vice President Exploration, Redhani Abdul Rahman, mengatakan penandatanganan ini adalah kemajuan bagi Petronas untuk turut memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.

"Penandatanganan ini merupakan kemajuan yang luar biasa bagi kami untuk terus mengembangkan bisnis utama kami guna memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Kami senantiasa berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan di masa depan dan memberikan nilai positif kepada masyarakat dengan memaksimalkan potensi dari aset kami di Jawa Timur," pungkasnya.

Baca Juga: