JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menarik minat investor agar menjadikan RI sebagai negara tujuan investasi industri semikonduktor. Ha itu sejalan program Kemenperin yang menjadikan industri elektronika sebagai salah satu sektor prioritas sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan strategi pembangunan industri semikonduktor perlu dilakukan dengan berbagai opsi. Sebab, pengembangan sektor tersebut membutuhkan waktu dengan jumlah investasi yang cukup besar. Bahkan juga dibutuhkan tenaga kerja dengan keahlian tinggi dan proses manufaktur dengan kualitas kontrol yang ketat.

"Tantangan itu memberikan peluang baru bagi industri dan startup investor Indonesia untuk melakukan kontrak manufacturing chip yang sedang tumbuh di berbagai negara, terutama Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan dan sejumlah negara di Eropa," papar Menperin dalam webinar internasional tentang Peluang Industri Indonesia terkait Isu Global Chip Shortage di Jakarta, Selasa (31/8).

Menurutnya, penerbitan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mampu memberikan peluang kemudahan berbisnis, termasuk untuk pengembangan industri semikonduktor dalam memproduki chip di dalam negeri. "Pembangunan industri chip ini harus disiasati dengan upaya- upaya pengamanan pasokan chip di dalam negeri, selain menyiapkan tumbuhnya industri chip di dalam negeri," ujar Agus.

Sebagai gambaran, lanjut dia, startup industri chip, terlebih chip untuk artificial intelligence seperti Alphabhet dengan Google, Nvidia, Graphcore, Thinci, Grog dan puluhan startup industri chip, termasuk industri chip global saat ini dapat dilakukan kerja sama dalam memperkuat supply chain chip di Indonesia.

Substitusi impor

Lebih lanjut, pada masa industri 4.0 saat ini, kebutuhan chip semikonduktor secara konsisten terus tumbuh dan digunakan secara masif pada beragam produk. Karenanya, perlu didorong agar secara bertahap chip semikonduktor dapat diproduksi di dalam negeri, yang sejalan dengan target pemerintah melalui program substitusi impor.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, produk semikonduktor memegang peranan penting bagi Indonesia, khususnya dalam memproduksi komponen utama untuk produk- produk IoT, AI dan teknologi tinggi lainnya.

Baca Juga: