JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan investasi hulu hilir perikanan tuna di Indonesia salah satunya lewat Indonesia Tuna Investment and Business Forum.
"Ini rangkaian kegiatan Tahun Tuna, yang bertujuan untuk meningkatkan geliat investasi perikanan tuna dari hulu hingga hilirnya," ungkap Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud di Jakarta, Jumat (21/6).
Peluang usaha untuk komoditas tuna, menurut dia, terbuka lebar seiring tren positif perdagangan tuna cakalang tongkol (TCT) di pasar global sejak beberapa tahun terakhir.
Nilai perdagangan komoditas TCT secara global terus meningkat dari 14,37 miliar dolar AS di tahun 2017 jadi 16,81 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Berdasarkan data ITC Trademap, nilai ekspor tuna cakalang tongkol (TCT) Indonesia sebesar 0,66 miliar dolar AS pada 2017, naik menjadi 0 96 miliar dolar AS pada 2022.
Dibanding negara eksportir lainnya, tren pertumbuhan year on year (yoy) Indonesia termasuk tinggi dengan persentase sebesar 29,3 persen.
Dia optimistis nilai ekspor tuna masih akan terus meningkat, seiring keberhasilan KKP menyelesaikan perundingan penurunan tarif tuna olahan menjadi 0 persen ke pasar Jepang melalui Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang diharapkan dapat diimplementasikan pada akhir 2024.
Rencananya, dalam forum tersebut akan ada kesepakatan bisnis antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia dengan Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), hingga komitmen pemberdayaan antara swasta dengan kelompok tuna guna mengimplementasikan pengelolaan tuna berdasarkan prinsip ketertelusuran, keberlanjutan dan keadilan serta sejumlah kontrak dagang.
"Forum ini menjadi upaya KKP dalam mengamalkan ilmu tuna, yakni selalu bergerak dan memberikan dampak bagi masyarakat," ujar Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP KKP Catur Sarwanto.
Catur menuturkan Indonesian Tuna Investment and Business Forum akan digelar di Surabaya, 25 Juni 2024 dengan mengundang 300 peserta yang terdiri dari unit pengolahan ikan (UPI), perwakilan dagang negara mitra, kepala daerah, industri pendukung seperti logistik, cold chain system, jaringan ritel, hotel dan restoran hingga lembaga sertifikasi terkait tuna.