Kondisi geopolitik yang tidak menentu dikhawatirkan memperburuk kondisi ekonomi global sehingga dapat berdampak pada aliran investasi asing langsung (FDI) termasuk ke Indonesia.

JAKARTA - Realisasi target investasi tahun depan diperkirakan menghadapi sejumlah tantangan berat, baik domestik maupun global. Karena itu, sejumlah upaya perlu ditempuh untuk memperbaiki iklim investasi, mulai dari pendampingan kepada para investor hingga peningkatan kemudahan berbisnis.

Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengakui tak mudah merealisasikan target investasi pada 2024 sebesar 1.650 triliun rupiah. Dia menjelaskan ketegangan dan peperangan yang tengah terjadi di dunia turut mempengaruhi situasi ekonomi, yang sebelumnya tengah mengalami perlambatan.

"Kalau 2024 memang ini tahun yang penuh misteri. Perang Ukraina dan Russia belum selesai, sekarang muncul perpecahan ketegangan politik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang ini mengarah konsentrasi besar. Kemudian, ketegangan politik di Laut Tiongkok juga adem ayem, tapi itu juga bisa berdampak yang kurang bagus," kata dalam paparan realisasi investasi triwulan III-2023 di Jakarta, Jumat (20/10).

Kondisi geopolitik yang tidak menentu itu, lanjutnya, dikhawatirkan memperburuk kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Dia meyakini kondisi tersebut juga akan berdampak pada aliran investasi asing langsung (FDI) termasuk ke Indonesia.

Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang menjadi destinasi investasi global, khususnya di sektor manufaktur.

Di dalam negeri, kontestasi pilpres juga dinilai akan cukup memberikan pengaruh terhadap aliran investasi. Oleh karena itu, menurut Bahlil, penting untuk menjaga stabilitas politik di tahun politik agar stabilitas ekonomi bisa tetap terjaga.

"Di negara kita, di domestik itu terjadi pemilu yang juga punya keunikan dan problem spesifik tersendiri. Sekarang ada tiga calon, kita tunggu Pak Prabowo akan mencalonkan wakil presiden siapa. Mudah-mudahan setelah mereka mendaftar, mereka bisa adu gagasan, tidak perlu saling mengatakan seperti dulu, kampret, cebong. Adu gagasan saja, biarkan rakyat yang menilai itu akan jauh lebih baik dalam perspektif untuk mendorong stabilitas domestik kita," katanya.

Kendati demikian, Bahlil mengaku akan sekuat tenaga berupaya memenuhi target realisasi investasi yang ditetapkan pemerintah pada 2024.

Adapun untuk 2023, dia meyakini target investasi sebesar 1.400 triliun rupiah akan tercapai. Kementerian Investasi melakukan pendampingan secara menyeluruh atau end-to-end kepada para investor.

Realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023 mencapai 1.053,1 triliun rupiah atau telah mencapai 75,2 persen dari target. Realisasi sepanjang periode ini telah menyerap sebanyak 1.365.648 tenaga kerja.

Capaian tersebut tumbuh 18,0 persen secara yoy dengan rincian realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar 559,6 triliun rupiah (53,1 persen) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 493,5 triliun rupiah (46,9 persen).

Iklim Kondusif

Sebelumnya, pemerintah Indonesia lewat forum tahunan Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61, mengajak negara Asia-Afrika untuk berinvestasi di Tanah Air setelah terpuruknya perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Cahyo R Muzhar, pemerintah berkomitmen menciptakan lingkungan yang kondusif, seperti melalui pembuatan regulasi untuk kemudahan berusaha di Indonesia.

"Indonesia telah melakukan perubahan pada 3.000 peraturan regional yang berkaitan dengan investasi pada 2019 untuk memangkas birokrasi," kata Cahyo.

Baca Juga: