JAKARTA - Pemerintah berkomitmen tingkatkan investasi di 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di seluruh Indonesia, salah satunya adalah fokus pada peningkatan infrastruktur. Sebab, infrastruktur yang baik menjadi faktor penentu dalam menarik minat investor

"Proyek pembangunan jalan tol, jalan layang, dan fasilitas lainnya sedang dipercepat untuk memperbaiki ketersediaan infrastruktur yang mendukung," kata Wakil Ketua III Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK Budi Santoso usai menjadi narasumber dalam acara Infrastructure Forum Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Rabu (13/9).

Menurut dia, Dewan Nasional KEK mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan KEK yang potensial seperti jarak dari kota terdekat, konektivitas internasional, dan hubungan dengan negara-negara tetangga.

Budi mengungkapkan KEK yang berada Pulau Jawa menjadi lebih menarik bagi investor, seperti Tanjung Lesung di Banten; Singhasari di Malang; Gresik; Kendal; dan Lido di Bogor. Namun, menurut dia, KEK Tanjung Lesung di Banten saat ini sedang dalam perhatian khusus dengan pembangunan jalan tol untuk memperpendek jarak tempuh.

"Saat ini jarak tempuh ke Tanjung Lesung (dari pusat kota) sekitar 4 jam, namun dengan pembangunan jalan tol hanya 1,5 jam. Saat ini pembangunannya mencapai 50 persen," kata Budi.

Progres Positif

Sementara itu, menurut dia, KEK di luar Pulau Jawa seperti Morotai di Maluku Utara dan Tanjung Kelayang di Belitung, masih menghadapi kendala aksesibilitas dan dampak pandemi Covid-19. Dia mengatakan kondisi itu sama seperti KEK di Pulau Sulawesi seperti Palu yang sedang dalam proses pemulihan setelah bencana gempa dan tsunami beberapa waktu lalu.

"Meskipun banyak KEK yang sudah menunjukkan progres positif, masih ada lima hingga enam KEK yang belum mengalami perkembangan signifikan," katanya.

Selain itu, Dewan Nasional KEK terus berupaya untuk mencapai target investasi yang dicanangkan pemerintah pada 2023 yakni sebesar 1.400 triliun rupiah. Dia berharap hingga akhir 2023, ditargetkan investasi mencapai 30 persen dari target pemerintah.

"Saat ini dari 20 KEK, investasi yang sudah masuk itu kurang lebih 150 triliun rupiah," ujar Budi.

Budi menjelaskan upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan investasi meliputi promosi aktif dan pelayanan yang lebih baik kepada investor yang sudah ada di KEK. Berbeda dengan pengembangan kawasan industri, Budi mengungkapkan pengembangan KEK selalu mendukung kebijakan pemerintah, seperti mengurangi impor, mendorong ekspor, peningkatan sumber daya manusia, dan pengurangan biaya perawatan medis di luar negeri.

Dewan Nasional KEK, kata Budi, terus berkomitmen dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik. Dengan strategi yang berfokus pada infrastruktur, regionalisme, dan pelayanan yang baik kepada investor, lanjut Budi, akan makin dekat dengan mencapai target investasi.

Baca Juga: