Perang Russia-Ukraina telah memicu krisis di Kota Surat, salah satu pusat pemolesan terbesar di dunia yang ada di Negara Bagian Gujarat, India. Embargo Barat terhadap negara pemasok berlian mentah terbesar di dunia yaitu Russia, telah menyebabkan ribuan pekerja industri berlian di Surat kehilangan pekerjaan.

Sekitar 90 persen berlian di dunia dipotong dan dipoles di India. Namun, perusahaan-perusahaan pengolah batu mulia itu bergantung pada Russia untuk ketersediaan berlian mentah.

Saat ini efek domino dari perang di Ukraina juga telah merenggut penghidupan banyak orang. Pravin Bsesaniya adalah salah satu dari puluhan ribu orang yang kehilangan pekerjaan di industri berlian India pada tahun lalu. Ia dipecat pada Juli setelah bekerja selama 17 tahun.

Pria berusia 42 tahun itu sekarang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sebagai sopir taksi. Bsesaniya mengatakan pendapatannya kurang dari setengah dari sebelumnya dan saat ini ia merasa buntu.

"Pengolahan berlian adalah satu-satunya pekerjaan yang saya ketahui," ucap Bsesaniya.

Bsesaniya tinggal di Surat, kota pesisir di bagian barat India dengan populasi 6 juta jiwa yang dikenal dengan sebutan "Kota Berlian". Kota ini telah menjadi sentra pengolahan berlian sejak era '60-an, sebagian besar berkat upah buruh yang murah.

Reklame bertuliskan kata "berlian" bisa dilihat di setiap tikungan dan pasar di pusat kota ramai oleh orang-orang yang membeli dan menjual permata.

Sedangkan Nikil Asodariya adalah pengelola sebuah perusahaan pengolah berlian di Surat. Ia mengatakan sanksi ekonomi yang diberikan negara-negara Barat terhadap Russia karena menginvasi Ukraina makin mempersulit upaya untuk mendapatkan berlian mentah.

Russia adalah penghasil berlian mentah terbesar di dunia, mencakup hampir 30 persen dari angka total.

Pada Maret 2022 lalu, konsumen berlian terbesar di dunia, Amerika Serikat, melarang impor berlian Russia. Negara-negara lain mendapat tekanan untuk melakukan hal serupa. Akibatnya, jumlah berlian mentah yang masuk ke India berkurang secara signifikan.

Bank-bank besar Russia juga diputus dari jaringan pembayaran internasional SWIFT, membuat perusahaan-perusahaan India makin kesulitan untuk membeli berlian mentah secara langsung.

Sebanyak 70 persen dari berlian yang diolah oleh perusahaan Asodariya berasal dari Russia. Pendapatan perusahaannya merosot tajam. Ia mengatakan mungkin harus memecat sejumlah orang dari 700 pekerjanya.

"Saya tidak bisa mendapatkan berlian mentah dalam jumlah yang cukup dan itu berdampak parah," kata Asodariya. "Saya akan berupaya mempertahankan tenaga kerja, tetapi kami mungkin harus menutup pabrik dan memecat karyawan agar bisa selamat. Tidak ada yang tahu kapan atau bagaimana situasi ini berakhir," imbuh dia.

Dampak dari semua ini menyebabkan terjadinya lonjakan konsultasi di serikat pekerja. Bhavesh Tank adalah penanggung jawab di sebuah serikat buruh dagang di Surat. Ia mengatakan jumlah konsultasi melalui telepon yang ia terima dari orang-orang yang baru saja kehilangan pekerjaan atau khawatir gajinya dipotong telah meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam enam bulan terakhir.

Menurut perkiraan industri, Kota Surat menampung sekitar 6.000 unit pemoles berlian yang mempekerjakan lebih dari setengah juta pekerja dan mencatat omzet tahunan sebesar 21-24 miliar dollar AS. Tetapi perkiraan kasar oleh Serikat Pekerja Industri Berlian di Kota Surat mengatakan sekitar 10.000 pemoles berlian baru-baru ini kehilangan pekerjaan mereka.

Guncang Industri Global

Di sisi lain, terpuruknya industri pengolah batu mulia di India juga telah membuat industri global terguncang. Harada Nobuyuki yang mengelola perusahaan penilaian berlian di Tokyo, Jepang, turut mengikuti dengan saksama forum perdagangan permata internasional.

Ia mengatakan situasi di India merupakan efek domino dari kondisi industri berlian di berbagai tempat. "Akan sangat sulit untuk sepenuhnya menutup kekurangan berlian mentah dari Russia dengan pasokan dari berbagai tempat lain," kata Nobuyuki. "Karena kecemasan pasokan, harga berlian meningkat. Kisaran harga internasional untuk berlian dengan polesan terbaik terhitung 30 persen lebih mahal dari sebelum invasi," tutur dia.

Banyak pekerja pengolahan berlian di India adalah pekerja paruh waktu atau karyawan tidak tetap yang rentan. Maka itu, perusahaan akan lebih mudah memecat mereka saat mengalami kerugian.

Sebuah serikat buruh yang terdiri dari para pekerja di industri berlian Gujarat mengatakan invasi Russia ke Ukraina telah menyebabkan 30.000 orang di Surat menjadi pengangguran.

Serikat buruh ini menambahkan bahwa mereka tidak diketahui kapan embargo ini akan berakhir dan apakah "Kota Berlian" akan kembali ke masa jayanya lagi.NHK/DW//I-1

Baca Juga: