LONDON - Laporan Intelijen Inggris yang bocor baru-baru ini menyebutkan bahwa 55 awak kapal selam nuklir Tiongkok tewas dalam sebuah misi penyergapan kapal selam AS dan Inggris, Agustus tahun ini.

Dilansir oleh media Inggris, Mirror, Selasa (3/10), pihak intelijen melaporkan bahwa pada tanggal 21 Agustus 2023 terjadi kecelakaan di kapal saat menjalankan misi di Laut Kuning.

Peristiwa yang terjadi pada pukul 08.12 setempat mengakibatkan 55 awak kapal meninggal dunia: 22 perwira, 7 perwira taruna, 9 perwira kecil, 17 pelaut. Kapten kapal, Kolonel Xue Yong-Peng, termasuk dalam daftar korban.

"Kapten kapal selam Angkatan Laut PLA '093-417' diyakini termasuk di antara korban bersama 21 perwira lainnya di kapal di Laut Kuning," bunyi laporan tersebut.

"Pemahaman kami kematian disebabkan oleh hipoksia akibat suatu kesalahan sistem pada kapal selam".

"Kapal selam tersebut menabrak penghalang rantai dan jangkar yang digunakan oleh Angkatan Laut Tiongkok untuk menjebak kapal selam AS dan sekutu. Hal ini mengakibatkan kegagalan sistem yang memerlukan waktu enam jam untuk memperbaiki dan memunculkan kapal tersebut. Sistem oksigen di dalam kapal meracuni awak kapal setelah kegagalan yang sangat besar".

Sedangkan MailOnline melaporkan, tipe 093 adalah salah satu kapal selam Tiongkok yang lebih modern, dengan panjang 351 kaki dan dipersenjatai dengan torpedo, serta dikenal memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah. Tenggelamnya kapal tersebut diyakini terjadi di perairan Provinsi Shandong, Tiongkok.

Namun Beijing secara resmi membantah kejadian tersebut dan juga menolak meminta bantuan internasional untuk menolong kapak selamnya yang terjebak, yang mulai beroperasi dalam 15 tahun terakhir.

Seorang awak kapal selam Inggris mengatakan kepada Mail: "Ini masuk akal bahwa hal ini terjadi dan saya ragu Tiongkok akan meminta dukungan internasional karena alasan yang jelas," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa pembersih udara dan sistem pengolahan udara kapal selam bisa 'gagal' jika kapal terjebak dalam sistem jaring dan baterainya hampir habis, yang terakhir ini digambarkan sebagai skenario yang 'masuk akal'.

Baca Juga: