Seorang insinyur pertanian di Yordania memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ketahanan pangan. Setelah melakukan kunjungan lapangan ke Lembah Yordan sebagai bagian dari praktik kerja nyata selama masa kuliah, Suhib Ayyad merasa bahwa rakyat Yordania umumnya tidak pernah melihat atau mengetahui bagaimana produk pertanian dihasilkan di negara mereka. Banyak dari mereka hanya melihat sayuran, buah dan lain-lain di rak-rak supermarket.

Tergerak meningkatkan kesadaran akan pentingnya sektor ini, ia kemudian secara rutin memposting video dan foto yang menggambarkan seluk beluk dunia budi daya pertanian dan persoalan-persoalan yang dihadapi petani. Hasilnya, ia kini memiliki puluhan ribu pengikut yang tertarik mengetahui perkembangan pertanian lokal.

"Saya mencoba mengekspos orang ke produk lokal. Saya mengambil foto produk dan menghubungkan petani dengan badan asing dan dengan pedagang di Yordania," ucap Ayyad, 27 tahun.

"Sangat penting untuk melestarikan produk lokal untuk memastikan ketahanan pangan di Yordania. Kita perlu menekan pengeluaran yang umumnya dihadapi petani termasuk biaya tenaga kerja yang sangat mahal, dan biaya air. Kita perlu membentuk masyarakat untuk mendukung petani untuk mengekspor," imbuh dia.

Ayyad memanfaatkan keahlian dalam mengambil gambar dengan kamera pada ponselnya supaya bisa diposting di media sosial untuk membantu petani, yang biasanya tidak memiliki keahlian teknis yang dibutuhkan, bagi memasarkan produk mereka dan memasuki pasar dunia.

Berkat berbagai postingannya, ia berhasil menghubungkan para petani dengan sejumlah entitas asing untuk mendapat dukungan, dan para pedagang untuk memasarkan produk mereka.

"Sangat penting untuk mengembangkan produk lokal untuk memastikan ketahanan pangan di Yordania. Kita perlu membentuk masyarakat untuk mendukung petani untuk mengekspor," papar dia.

Sebuah laporan PBB yang diterbitkan pada Februari 2022 mengungkapkan, sektor pertanian Yordania memenuhi sekitar 45 persen dari kebutuhan negara, sementara 55 persen sisanya, seperti gandum dan kacang-kacangan, diimpor.

Ayyad ingin mengubah fakta ini. Ia ingin banyak orang semakin tertarik pada pertanian, dan industri pertanian negaranya kian maju karena berbagai riset dan inovasi. Pada akhirnya, katanya, Yordania bisa mewujudkan swasembada pangan.

Alaaden Ghannam, seorang petani, menyambut positif usaha Ayyad mempopulerkan pertanian lokal lewat media sosial.

"Inisiatif Ayyad benar-benar luar biasa karena dia menciptakan suasana baru di industri pertanian. Ia menyoroti area-area pertanian yang yang indah, penderitaan petani, produk-produk pertanian yang bagus, dan upaya para petani," ungkap Ghannam.

Bantu Petani Lokal

Apa yang dilakukan Ayyad memang lebih terfokus pada industri pertanian. Namun berbagai postingannya di media sosial membuat banyak pihak tertarik untuk mengembangkan pariwisata pertanian, yang biasa dikenal dengan istilah agrowisata, di ladang-ladang pertanian yang subur di Yordania.

Awalnya Ayyad pernah membantu salah seorang petani teh biru dari bunga telang skala kecil bernama Rateb Abu Dayyeh, untuk mengekspor barang dagangannya ke seluruh dunia. Barang dagangan Abu Dayyeh, tumbuh di Distrik Ramtha di Irbid, sekarang mencapai pasar di kawasan Teluk, terutama Arab Saudi.

"Saya membantu Abu Dayyeh dengan mengambil gambar teh biru dari bunga telang dan mempostingnya di akun media sosial Abu Dayyeh, dan kini media sosial dia telah memiliki puluhan ribu pengikut di seluruh Eropa, Teluk dan Amerika Utara," kata Ayyad.

"Sesungguhnya yang saya lakukan ini semata-mata karena hanya Ingin membantu petani lokal. Saya bahkan ingin memaksimalkan pendapatan petani dengan memangkas tengkulak," kata Ayyad.

Selain teh biru bunga telang, Ayyad juga menggunakan akunnya untuk mempromosikan banyak produk asli yang berbeda seperti alpukat, thyme, kapulaga, dan kurma Yordania terkenal. νVoA/Jordan Times/I-1

Baca Juga: