Semoga inovasi keren ini bisa membantu banyak keluarga, RSAB Harapan Kita adopsi teknologi kecerdasan buatan dalam program bayi tabung.

Jakarta - Inovasi keren. Klinik Melati Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam menangani program bayi tabung.

"Melalui teknologi AI akan ada resume tentang kualitas embrio masing-masing dan dapat ditentukan embrio mana yang paling baik untuk dilakukan penanaman embrio," kata praktisi kesehatan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Agus Supriyadi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Agus mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus membantu penyediaan alat kesehatan yang sesuai dengan teknologi AI.

Salah satunya adalah alat kesehatan yang digunakan di Klinik Melati RSAB Harapan Kita, berkatnya, kata Agus, angka keberhasilan kehamilan di RSAB Harapan Kita selalu di atas angka nasional dan telah sesuai dengan standar internasional.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RSAB Harapan Kita Ockti Palupi Rahayuningtyas menyebutkan bahwa Klinik Melati RSAB Harapan Kita sudah melakukan modernisasi peralatan laboratorium.

"Pada Tahun 2023 ini, Klinik Melati akan memberikan pelayanan PGT-A (teknologi bayi tabung unggulan terbaru untuk skrining kromosom pada embrio) sehingga dapat lebih diseleksi embrio yang lebih bagus yang tidak ada kelainan kromosom," katanya.

Oleh karena itu, Klinik Melati RSAB Harapan Kita mengurangi biaya-biaya pemeriksaan laboratorium yang tidak perlu, termasuk juga menekan seminimal mungkin obat-obatan.

RSAB Harapan Kita merupakan rumah sakit pertama yang membuka program bayi tabung di Indonesia.

Pada tahun 1988, lahir Nugroho Karyanto sebagai bayi tabung pertama di Indonesia yang dilahirkan di Klinik Melati RSAB Harapan Kita. Setelah itu, beberapa rumah sakit negeri dan swasta membuka klinik bayi tabung.

Baca Juga: