Setiap tahun baru pastinya memberikan kejutan entah yang menggembirakan atau tidak. Di awal tahun ini, hujan meteor Quadrantid akan menghiasi langit malam.

Hujan meteor itu terlihat pada belahan Bumi sebelah utara saat Rabu malam, 3 hingga 4 Januari, Kamis pagi, meskipun masih belum ada waktu yang pasti kapan hujan meteor itu akan terjadi.

NASA mengatakan saat hujan meteor berlangsung menampilkan sekitar 60 sampai 200 bintang jatuh per jamnya, tetapi cahaya dari Bulan sempurna kemungkinan akan membatasi terlihatnya meteor-meteor tersebut. Kemungkinan besar yang dapat terlihat hanya meteor atau bintang-bintang yang paling terang saja.

Hujan meteor biasanya dinamai dari rasi bintang-bintang yang muncul di sekitarnya. Leonids dinamai dari Leo, dan Geminids dari Gemini. Untuk Quadrantid merupakan nama yang unik karena dinamai dari rasi bintang yang sudah tidak ada.

Seorang astronom bernama Jerome Lalande yang menciptakan konstelasi itu menamainya dengan nama Quadran Muralis pada 1795 yang artinya menggambarkan quadran, sebuah alat untuk mengukur sudut yang biasanya digantung di dinding

Quadrantid dipercaya awalnya adalah asteroid 2003 EH1. Namun Badan Astronomi Internasional tidak memasukkan konstelasi Lalande ke dalam daftar nama resmi konstelasi yang diangkat pada 1930. Quadran sekarang menjadi salah satu bagian dari konstelasi Bootes yang berada didekat Big Dipper, yang merupakan bagian dari konstelasi Ursa Major. Meskipun nama Quadrantid masih tetap melekat, terkadang hujan meteor ini juga disebut Bootids. Karena kebanyakan hujan meteor berasal dari komet yang terbentuk oleh debu yang tertinggal saat melintasi orbit Bumi.

Tahun ini memiliki beberapa perkiraan dalam menyaksikan hujan meteor. Hujan meteor Quadrantid adalah salah satu dari tiga hujan meteor tahunan yang sayangnya tidak akan begitu terlihat jelas dengan mata telanjang dikarenakan oleh Bulan purnama pada awal Januari 2018.

Tetapi dua lainnya, seperti Perseid yang kemungkinan akan hadir pada Agustus dan Geminid pada Desember, tampaknya bisa dapat terlihat dengan jelas. Pada setiap hujan meteor, biasanya akan dilaporkan mengenai aktivitas cuaca dan waktu prediksi maksimal hujan meteor tersebut berlangsung.

Semakin terang pancaran hujan meteor yang ada di langit dan gelapnya kondisi langit malam merupakan waktu yang tepat untuk mengamati hujan meteor ini. Yang paling tepat untuk mencari tempat yang gelap dan jauh dari lampu jalanan karena benda-benda langit akan tampak lebih jelas dalam kegelapan dan rendahnya polusi cahaya. Berikut sekiranya prediksi hujan meteor yang akan terjadi sepanjang 2018.

Lyrid
Sekitar 22 atau 23 April 2018

Lyrid merupakan hujan meteor terlama yang pernah dicatat oleh sejarah dan sudah diteliti sejak sekira 687 sebelum masehi. Lamanya Lyrid ini berhubungan dengan induk komet Lyrid yang ditemukan oleh A.E. Thatcher pada 1861.

Yang paling baru saat itu adalah saat mendekati Bumi pada 1861. Dibandingkan dengan komet lain, orbit Thatcher cenderung stabil dan satu-satunya planet yang bisa mendekatinya adalah Bumi. Artinya puing-puing dari meteor terus mengikuti pada orbit yang sama. Selama lebih dari ratusan tahun, puing-puing tersebut tersebar di seluruh orbit komet yang luas. Artinya, setiap kali Bumi memotong lintasan orbit komet Thatcher, Lyrid dapat terlihat.

Suatu penelitian menyebutkan bahwa hujan meteor ini mungkin akan kembali aktif paling tidak ratusan tahun kemudian.

Perseid
Sekitar 12 sampai 13 Agustus 2018

Para pengamat di bagian utara mungkin akan mendapat pemandangan spektakuler pada musim panas. Hujan meteor Perseid akan tampak paling tidak sekitar 100 meteor yang dapat terlihat.

Perseid merupakan hujan meteor paling terkenal dan paling sering diamati karena konstan dan dapat terlihat dalam beberapa malam. Sama seperti Lyrid, Perseid sudah diamati paling tidak sekitar 2.000 tahun dan induk kometnya merupakan 109P/Swift-Tuttle yang merupakan bintang raksasa dengan diameter sepanjang 26 km.

Pada 2018, hujan meteor Perseid bersamaan dengan Bulan baru sehingga cahaya Bulan tidak akan mempengaruhi hal tersebut, yang tentunya dapat membuat tahun ini waktu yang tepat untuk mengamati hujan meteor Perseid. Di daerah bagian utara, pemandangan bintang jatuh ini akan semakin kelihatan.

Draconid
Perkiraan 9 Oktober 2018

Draconid merupakan hujan meteor yang paling menarik sepanjang tahun ini. Berbeda dari hujan meteor sebelumnya, Draconid merupakan hujan meteor muda yang berubah dari satu tahun ke tahun berikutnya.

Pertama kali diamati sekitar satu abad yang lalu, komet pertama mendekati Jupiter yang sempat bersinggungan dengan orbit sekitarnya. Pada awal abad ke 20, komet yang dikenal juga nama komet Giacobini Zinner berada cukup dekat dengan Bumi sehingga ada kemungkinan dapat melihat meteor-meteor ketika puing-puing tersebut tertinggal di belakang.

Pada tahun ini sayangnya waktu yang terbaik untuk melihat hujan meteor ini adalah negara-negara yang berada di Eropa.

Orionid
Perkiraan 21 Oktober 2018

Setahun dua kali, Bumi melintasi sisaan puing-puing dari orbit komet 1P/Halley. Tetapi selama Oktober akan ada hujan meteor Orionid. Hujan meteor ini lebih cepat ketimbang hujan meteor Taurid, sehingga saat meteorid mencapai atmosfir bumi dalam kecepatan tinggi dapat menghasilkan cahaya yang cukup terang.

Waktu yang tepat untuk melihat hujanmeteor ini adalah setelah tengah malam. Pada tahun ini pula, Bulan tidak akan terlihat hingga setelah tengah malam, dan membuat langit malam menjadi gelap gulita.

Geminids
Perkiraan 14 Desember 2018

Hujan meteor tahunan yang paling spektakuler diprediksi adalah Geminid. Tidak seperti Perseid dan Lyrid yang sudah ada di langit selama ribuan tahun, Geminid merupakan fenomena yang baru.

Pertama kali diamati 150 tahun yang lalu, induk orbit Geminid yaitu asteroid Phaeton melaju dengan cepat di sekitar matahari dan akhirnya bergerak mendekati Bumi. Meskipun tempat yang paling bagus untuk mengamati hujan meteor ini adalah Amerika Serikat dan Australia, hujan meteor yang biasanya berlangsung sekitar 24 jam ini dapat disaksikan di seluruh dunia. Beruntungnya, saat itu diperkirakan cahaya Bulan tidak akan mengganggu pemandangan ini. gma/R-1

Baca Juga: