Koba - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan upaya antisipasi terhadap gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda pekerja di sejumlah perusahaan.

Pj Gubernur Babel Sugito mengatakan di Pangkalpinang, Kamis, melakukan beberapa langkah antisipasi di antaranya membangun komunikasi dengan serikat pekerja dan asosiasi perusahaan serta para pemangku kepentingan.

"Harapannya adalah terbangun komunikasi dengan memperhatikan parameter dan kondisi perekonomian daerah," kata Sugito.

Sugito mengatakan PHK di Bangka Belitung marak terjadi dari sektor pertambangan bijih timah yang melibatkan perusahaan terkait dengan kasus tersebut. Meski demikian Pemprov Babel terus berupaya mencari peluang kerja di Babel.

"Kita bekerja sama dengan BLK untuk terus berupaya mencari solusi peluang pekerjaan di Bangka Belitung. Salah satunya job fair festival kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja," ujarnya.

Pihaknya juga meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Babel untuk berkoordinasi dengan Balai Tenaga Kerja di Medan, Sumatera Utara untuk melakukan pelatihan keterampilan.

"Karena isu yang disampaikan Pak Menaker itu adalah ketenagakerjaan kita soal kualitas yang masih belum baik, makanya ketrampilan akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Dari laporan Pak Kadisnaker dalam waktu dekat ada pelatihan di sini (Babel)," ujarnya.

Kadisnaker Babel Eliyus Gani mengatakan, pihaknyamembuat langkah-langkah antisipasi PHK sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

"Kita membuat langkah antisipasi terhadap PHK. Jadi sudah jelas arahannya apa-apa yang harus dilakukan," ujar Elius.

Dalam mengantisipasi PHK ini Pemprov Babel akan berupaya mencari peluang kerja dan mempertahankan mereka yang telah bekerja agar tetap bekerja di tempat mereka bekerja.

"Bagaimana pemerintah dalam hal ini memberikan kesempatan kerja kepada pencari kerja dan bagaimana orang-orang yang telah bekerja sedapat mungkin dipertahankan di tempat mereka bekerja," tutup Eliyus.

Baca Juga: