Rangkasbitung - Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten menargetkan Indeks Pertanaman (IP) 2024 naik tiga kali tanam untuk menggenjot produksi pangan dari sebelumnya dua kali angka tanam per tahun.
"Kita meyakini target IP tiga kali tanam bisa terealisasi dengan dioptimalkan sarana infrastruktur jaringan irigasi dana bantuan pompanisasi," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Naiknya IP tiga kali angka tanam tersebut untuk menggenjot produksi dan produktivitas pangan dengan mengoptimalkan jaringan infrastruktur irigasi dan bantuan pompanisasi.
Selama ini, petani Kabupaten Lebak baru merealisasikan IPdua kali tanam per tahun akibat tidak maksimalnya jaringan irigasi juga pompanisasi.
Dengan demikian, adanya pengoptimalisasian irigasi dan bantuan pompanisasi sehingga dapat meningkatkan IP hingga tiga kali tanam per tahun.
"Jika IP itu terealisasi tiga kali tanam maka ke depan ditargetkan bisa naik menjadi empat kali tanam per tahun,"kata Deni.
Menurut dia, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah fokus untuk mendongkrak produksi pangan dengan pengoptimalan infrastruktur jaringan irigasi dan pompanisasi agar petani bisa naik IP tanam dari semula dua kali tanam menjadi tiga kali tanam hingga mampu empat kali tanam per tahun.
Apabila, terealisasi IP sebanyak empat kali tanam per tahun dipastikan Indonesia tidak mengimpor beras lagi dari luar negeri.
Kementan kini membantu perbaikan sarana infrastruktur irigasi dan pompanisasi untuk memenuhi ketersediaan pangan.
Bahkan, petani di Kabupaten Lebak kini mulai melakukan gerakan percepatan angka tanam dengan adanya bantuan pompanisasi dari Kementan itu.
"Kita menerima bantuan pompanisasi dari Kementan sekitar 260 unit berbagai kapasitas inchi untuk mendukung IP tiga kali tanam,"katanya menjelaskan.
Menurut dia, jumlah areal persawahan di Kabupaten Lebak seluas 51.297 hektare dan jika IP tiga kali tanam sehingga bisa mencapai 153.891 hektare per tahun.
Dari angka tanam 153.891 hektare bisa menghasilkan produksi beras di atas 1000 ton dan bisa menyumbangkan ketersediaan pangan untuk daerah lain.
"Kami berharap Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Kabupaten Lebak dapat mengoptimalkan bantuan infrastruktur irigasi dan pompanisasi untuk mendukung IP empat kali tanam per tahun,"kata alumni Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah di Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya kini melaksanakan gerakan percepatan tanam sehingga ketersediaan pasokan air melimpah setelah menerima bantuan pompanisasi dari Kementan sebanyak satu unit dengan kapasitas 6 inci dan bisa mengaliri persawahan seluas 50 hektare.
Bantuan pompa itu digunakan untuk menyedot sumber air permukaan Sungai Ciujung, karena tidak memiliki jaringan irigasi teknis.
"Kami bersama petani di sini sudah tidak ketakutan lagi jika terjadi musim kemarau, karena ada pompa bantuan itu," kata Ruhiana.