LONDON - Dunia masih belum melupakan tragedi Titan, kapal selam ekspedisi wisata, yang tenggelam dengan membawa lima orang awak, di lepas pantai Newfoundland, Samudera Atlantik, pekan lalu.

Kapal selam yang dioperasikan oleh OceanGate itu dilaporkan menghilang satu jam 45 menit setelah menyelam ke lokasi bangkai kapal Titanic, yang terletak 13.000 kaki atau sekitar 3.800 meter di bawah permukaan laut membawa turis yang membayar 250 ribu dolar AS untuk melihat situs tersebut.

Pada pukul 1 siang 20 Juni, Penjaga Pantai AS mengatakan bahwa Titan memiliki sisa udara untuk sekitar 40 jam.

Pesawat P-3 Kanada yang memulai upaya penyelamatan telah mendeteksi "suara bawah air" saat mencari kapal selam tersebut. Tim SAR mengatakan bahwa suara-suara yang ditangkap akan menjadi acuan untuk pencarian.

Seperti yang diketahui, waktu adalah faktor utama dalam upaya misi penyelamatan setiap jenis musibah kapal selam yang hilang atau tenggelam, mengingat persediaan udara, makanan dan air yang sangat terbatas dalam kendaraan bawah permukaan itu.

Seiring berjalannya waktu dalam pencarian kapal selam Titan yang hilang, Newsweek baru-baru ini membagikan pengalaman seorang pria berusia 85 tahun, Roger Mallinson, yang pada 1973 berhasil selamat dari tragedi serupa.

Mallinson dan rekannya, Roger Chapman, berada di dalam Pisces III, sebuah kapal selam mini, 150 mil di lepas pantai Irlandia ketika bencana melanda. Kapal selam berdiameter enam kaki itu mengalami patahan dahsyat membuat mereka tenggelam dalam kegelapan setengah mil di dasar laut !

Mallinson yang berhasil diselamatkan dari setelah tiga hari terjebak di kedalaman laut mengatakan jika itu terjadi, disarankan orang-orang agar mengetuk-ketuk dinding kapal selam untuk menarik perhatian tim pencari.

"Jika saya bisa mengatakan sesuatu kepada mereka, saya akan tetap menjaga harapan," kata Mallinson.

"Bang (ketuk) pada kapal selam di suatu tempat, buat suara yang terdengar melalui air. Bayangkan lumba-lumba menjaga Anda dan mereka akan mengoceh melalui air. Jika Anda memiliki palu, itu akan bagus untuk mengetuk, membuat suara. Ini akan mengirimkan suara sangat jauh. Mereka semua mendengarkannya. Mungkin juga terpikir bagi orang yang mencari," tuturnya kepada Newsweek.

Mallinson mengatakan bahwa beban psikologis seseorang dalam situasi ini sangat besar.

"Mereka sama sekali tidak memiliki harapan satu atom pun ," katanya.

"Saya pikir sangat aneh mereka belum menemukan kapal selam (Titan)".

Kisah Mallinson sendiri dimulai pada Agustus 1973, ketika dia dan Roger Chapman melakukan penyelaman rutin untuk memasang kabel telepon transatlantik di dasar laut, 150 mil lepas pantai Irlandia. Menurut laporan BBC, sebuah palka secara tidak sengaja dibuka, dan air langsung membanjiri kapal selam dan membawa kedua pelaut itu jatuh ke kedalaman 1.575 kaki di bawah permukaan laut.

Begitu mereka menyadari bahwa mereka terjebak, oksigen mereka hanya tersisa 66 jam.

Pasangan itu akhirnya diselamatkan setelah tiga hari di laut, dengan beberapa kejadian dalam upaya penyelamatan tersebut.

Satu kapal selam penyelamat kehilangan kabel penyelamat yang akan digunakan untuk menarik mereka ke tempat aman. Kapal selam yang berikutnya turun gagal menemukan kapal selam yang hilang. Mereka akhirnya berhasil memperbaiki kabel atau saluran ke kapal selam pada hari ketiga, namun itu terputus tak lama kemudian.

Roger Mallinson dan Roger Chapman akhirnya diselamatkan pada 1 September 1973.

Baca Juga: