JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin meminta seluruh masyarakat untuk menghormati perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah yang kemungkinan akan terjadi antara pemerintah dan organisasi masyarakat Islam.Wapres juga meminta masyarakat tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keputusan yang diyakininya.

"Sikap yang kita harus bangun adalah sikap saling pengertian, legowo, untuk bisa berbeda. Dan itu sudah lama kita berbeda, jadi masing-masing saja. Kalau mungkin besok (penetapan 1 Ramadan 1445 H) Muhammadiyah masuk Senin, mungkin pemerintah Selasa, ya silakan Senin atau Selasa," kata Wapres dalam keterangan pers di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Archam di Tangerang, Banten, Kamis (7/3), seperti disiarkan laman resmi Wapres RI.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, dalam melihat keberadaan hilal, terdapat beberapa kriteria yang digunakan dan mungkin diinterpretasikan berbeda oleh setiap anggota sidang.

"Setiap ada tinggi hilal di bawah 2 derajat, pasti ada perbedaan, karena perbedaan kriteria," kata Wapres. "Karena itu, untuk menyamakan kriteria ini kan belum ketemu," tambahnya.

Menutup keterangan persnya, Wapres pun mengimbau agar masyarakat tetap beribadah dengan sungguh-sungguh dan nantinya merayakan hari kemenangan mengikuti jadwal penetapan yang dipilihnya.

"Pokoknya yang (puasanya) ikut pemerintah, Lebarannya ikut pemerintah. Kalau puasanya ikut Muhammadiyah, Lebarannya ikut Muhammadiyah. Jangan waktu puasa ikut pemerintah lebih belakang, giliran Lebaran ikut yang lebih dulu, itu tidak betul," imbuh Wapres.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadan 1445 Hijriyah pada hari Minggu, 10 Maret 2024. Hasil dari sidang isbat ini kerap menimbulkan perbincangan di masyarakat. Pasalnya, sering ditemui terjadinya perbedaan penetapan awal puasa antara pemerintah dengan organisasi massa Islam.

Baca Juga: