BEIJING- Tiongkok memperingatkan Amerika Serikat (AS) supaya tidak memaksakan cita-cita demokrasinya.

Pernyataan Tiongkok itu muncul setelah pidato pertama Biden di Kongres, yangmenempatkan fokus baru pada diplomasi dan mengatakan AS bersaing dengan Tiongkok dan lainnya untuk memenangkan abad ke-21.

Biden menambahkan, "para otokrat berpikir demokrasi tidak bisa bersaing", sambil mencatat bahwa AS menyambut baik persaingan dan tidak mencari konflik.

Ditanya tentang pidato Biden tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan, itu normal bagi AS dan Tiongkok untuk bersaing di beberapa wilayah.

"Tapi, kompetisi semacam ini haruslah balapan di trek dan lapangan, bukan duel sampai mati," katanya dalam jumpa pers reguler, Kamis (29/4).

Wang juga memperingatkan, "memaksa negara lain untuk menerima sistem demokrasi seseorang hanya akan menciptakan perpecahan, meningkatkan ketegangan, dan merusak stabilitas".

Dalam pidatonya, Presiden Biden juga menyatakan, AS akan melawan praktik perdagangan yang tidak adil, seperti subsidi bagi perusahaan milik negara dan pencurian kekayaan intelektual.

Tetapi, Tiongkok mengecam AS karena "melanggar prinsip pasar persaingan yang sehat" dan "mempolitisasi" masalah, seperti ekonomi, perdagangan, dan teknologi, sehubungan dengan perang perdagangan antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

"Tiongkok berkomitmen untuk mengembangkan hubungan dengan AS berdasarkan non-konflik dan non-konfrontasi," tegas Wang.

Baca Juga: