JAKARTA -Di hadapan para siswa lulusan Bintara Otonomi Khusus (Bintara Otsus) Kodam XVIII/Kasuari yang sedang menjalani Pendidikan Kejuruan Bintara Kecabangan Infanteri (Dikjurbaif) di Rindam Jaya, Jakarta, mantan Danjen Kopassus yang kini jadi Pangdam Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengeluarkan pesan tegasnya.

Kata Jenderal baret merah lulusan terbaik Akmil tahun 1990 ini, Papua, mana para siswa lulusan Bintara Otsus ini berasal merupakan bagian dari NKRI. Untuk itu, ia minta para siswa Bintara Otsus menjaga Merah Putih. Ia juga mengingatkan, bahwa NKRI harga mati.

"Kalian harus mencerminkan kebersihan dan kesucian hati serta kesederhanaan sebagai penjaga dan pembela bangsa. Berikan kebanggaan untuk saudara dan orang tua yang ada di Papua, di mana kalian berasal. Papua merupakan bagian dari NKRI. Untuk itu, jaga Merah Putih dan NKRI harga mati," kata Mayjen Cantiasa seperti dikutip dari keterangan tertulis Dispenad yang diterima Koran Jakarta, Rabu (16/6).

Mayjen Cantiasa hadir memberi arahan kepada siswa lulusan Bintara Otsus ini dalam rangka kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pendidikan (Wasdaldik) terhadap para Bintara (berpangkat Sersan Dua) yang akan digembleng untuk menjadi seorang prajurit infanteri TNI Angkatan Darat.

Pada kegiatan Wasdaldik inilah, Jenderal Cantiasa bertatap muka langsung dengan para Prajurit Siswa Dikjurbaif Orang Asli Papua (OAP) tersebut. Sekaligus memberikan arahan sebelum pendidikannya selesai.

Menurut Cantiasa, para prajurit siswa tersebut merupakan putra-putra terbaik tanah Papua Barat yang terpilih untuk menjadi prajurit TNI melalui program perekrutan Bintara Otsus yang dilaksanakan Kodam XVIII/Kasuari tahun 2020 lalu. Sebelumnya mereka telah selesai melaksanakan Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD dan ditempatkan pada kecabangan (korps) infanteri. Sehingga harus menempuh Dikjurbaif sebelum berdinas di satuan masing-masing.

"Kalian harus mampu menunjukkan diri sebagai prajurit yang berasal dari Papua Barat, yang dapat bersaing dan sejajar dengan para prajurit lainnya yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia," pesan Cantiasa.

Jenderal Cantiasa juga mengingatkan, bahwa pendidikan yang sedang ditempuh tidaklah ringan. Menuntut kemampuan fisik dan mental yang kuat. Karena, prajurit TNI yang hebat terlahir dan terbentuk dari kesulitan.

"Untuk itu, prajurit siswa sekalian harus melaksanakan pendidikan ini secara tulus dan ikhlas, serta mengikuti proses belajar-mengajar dan berlatih secara baik, sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab," ujarnya.

Baca Juga: